Penggunaan Pembayaran COD Tercatat Tetap Stabil di Era Transaksi Online yang Meningkat
Meskipun kemajuan teknologi pembayaran non-tunai terus berkembang, penggunaan COD dinilai masih dibutuhkan di Indonesia.
Penulis:
Dennis Destryawan
Editor:
Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Mengacu data yang ada metode pembayaran Cash on Delivery (COD) masih tetap menjadi pilihan utama bagi sebagian besar konsumen.
Meskipun kemajuan teknologi pembayaran non-tunai terus berkembang, penggunaan COD dinilai masih dibutuhkan di Indonesia.
Tidak hanya mencerminkan preferensi konsumen, metode COD juga dinilai memperkuat kepercayaan dalam proses transaksi digital. Dalam konteks ini, skema COD menunjukkan pentingnya alternatif metode pembayaran dalam membangun kepercayaan dan memfasilitasi transaksi online di pasar Indonesia.
Chief Marketing Officer Lion Parcel, Kenny Kwanto mengatakan, layanan pengiriman saat ini telah menjadi kebutuhan yang turut mendukung aktivitas belanja masyarakat.
Baca juga: Tidak Rugikan Pembeli & Perusahaan Logistik, Pakar: Dugaan Monopoli Ecommerce Sulit Dibuktikan
Namun, dalam menyikapi perkembangan belanja online yang ada, maka diperlukan berbagai opsi pembayaran yang ditawarkan dengan menyesuaikan segmen pasar, satu di antaranya bayar di tempat atau dikenal COD.
"Di tengah digitalisasi, tren pembayaran COD juga berkembang. Bukan tidak mungkin sistem dan layanan yang ada saat ini dapat turut berkontribusi dalam mendorong transaksi masyarakat ke akses yang lebih digital." ucap Kenny saat dihubungi wartawan, Senin (10/6/2024).
Kenny menambahkan, "Opsi pembayaran QRIS yang kian menjamur di tengah digitalisasi ini juga kini tersedia untuk para pelanggan yang membutuhkan kenyamanan lebih dalam proses pembayaran COD.”
Di sisi lain, metode pembayaran COD juga tetap membutuhkan perhatian agar keamanan dan kenyamanan pembeli dan penjual tetap terjamin. Misalnya dari sisi e-commerce, Head of Communications Tokopedia and ShopTokopedia, Aditia Grasio Nelwan mengatakan, “Tokopedia berupaya memastikan pengalaman yang aman bagi penjual saat memanfaatkan fitur Bayar di Tempat," terangnya.
Salah satu caranya yaitu pengguna yang tidak melakukan pembayaran transaksi Bayar di Tempat hingga dua kali akan ditutup sementara pilihan Bayar di Tempat bagi pengguna tersebut selama 60 hari.
"Setelah pengguna merasakan kemudahan bertransaksi online melalui fitur Bayar di Tempat, kami berharap pengguna juga bisa memanfaatkan metode pembayaran digital agar dapat berpartisipasi lebih jauh dalam meningkatkan inklusi keuangan nasional dan pemerataan ekonomi secara digital," tutupnya.
Sebelumnya, hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukan metode pembayaran COD atau tunai menjadi metode pembayaran yang paling banyak digunakan yaitu mencapai 83,11 persen pada tahun 2022.
Melihat hal ini, ada beberapa alasan mengapa COD masih dibutuhkan di Indonesia. Pertama, skema ini memungkinkan untuk menjangkau populasi yang belum memiliki akses perbankan atau yang dikenal sebagai unbanked population. Di Indonesia, masih banyak masyarakat yang tidak memiliki akses ke layanan perbankan, sehingga COD menjadi solusi yang relevan bagi mereka.
Selain itu, COD juga berperan penting dalam menjembatani transaksi dari offline ke online (O2O). Bagi konsumen yang lebih nyaman bertransaksi secara langsung di toko atau pasar tradisional, metode pembayaran tunai saat menerima barang secara langsung di rumah menjadi pilihan yang lebih menarik.
Esther Sri Astuti selaku Direktur Eksekutif Institute For Development of Economics and Finance (INDEF) menyatakan, "pilihan pembayaran belanja online melalui COD masih banyak dipilih oleh masyarakat karena memudahkan." Menurut Esther, hal ini menjadi win win solution bagi konsumen dan merchant karena pembayaran dilakukan ketika barang telah sampai. Selain itu, COD memberikan keamanan tersendiri bagi mereka yang belum yakin dengan keamanan belanja lewat platform online.
Kolaborasi 2 Plarform Keuangan Digital Dorong Anak Muda Didorong Rajin Nabung di E-Wallet |
![]() |
---|
Ekonomi Digital Makin Pesat, Perusahaan di Indonesia Makin Terdorong Manfaatkan AI |
![]() |
---|
OTTO Parking, Solusi Parkir Digital Masa Kini |
![]() |
---|
Pesan Terakhir Kacab Bank BUMN Sebelum Diculik: Jejak Digital yang Bisa Bongkar Motif Pembunuhan |
![]() |
---|
81 Persen Masyarakat Belum Akses Layanan Keuangan Formal, Inovasi Digital Kunci Inklusi Daerah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.