Bapanas Minta Warga Hemat Pangan Agar Tak Banyak Impor Beras, Begini Tanggapan Akademisi
Menurut data BPS ada 30 persen total pangan yang terbuang yang jika dikonversi setara dengan pemenuhan pangan 60-120 juta rakyat Indonesia.
Penulis:
Erik S
Editor:
Choirul Arifin
Tribunnews/HERUDIN
Buruh angkut menata beras Bulog impor asal Vietnam di salah satu toko di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Jakarta Timur. Badan Pangan Nasional (Bapanas) meminta agar warga hemat pangan demi menekan ketergantungan pada impor beras.
Mereka menyatakan ada masalah dalam dokumen impor yang tidak proper dan komplit sehingga menyebabkan biaya demurrage atau denda beras impor Bapanas-Bulog yang terjadi di wilayah pabean/pelabuhan Sumut, DKI Jakarta, Banten dan Jatim.
Akibat tidak proper dan komplitnya dokumen impor dan masalah lainya telah menyebabkan biaya demurrage atau denda beras impor Bulog-Bapanas senilai Rp294,5 miliar. Rinciannya, wilayah Sumut sebesar Rp22 miliar, DKI Jakarta Rp94 miliar, dan Jawa Timur Rp 177 miliar.
Rekomendasi untuk Anda
Baca Juga
Bapanas Klaim Penyaluran Bantuan Pangan Besar Sudah Tersalur 90 Persen |
![]() |
---|
Filipina Serius Lindungi Petani Lokal, Impor Beras Disetop 60 Hari |
![]() |
---|
Bapanas: Aturan Soal Beras Terbaru Pakai Periode Transisi dan Zonasi Harga |
![]() |
---|
Bapanas Beber Perubahan Standar Mutu dan Harga Batas Atas Beras |
![]() |
---|
Tak Lakukan Penarikan Beras Imbas Oplosan, Pemerintah Minta Pelaku Usaha Sesuaikan Harga Sesuai Mutu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.