Atasi Masalah Gizi, Indonesia Pelajari Program Fortifikasi Beras yang Diterapkan India
Di Indonesia, fortifikasi telah menjadi salah satu strategi utama yang masuk dalam prioritas nasional Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Atasi Masalah Gizi, Indonesia Pelajari Program Fortifikasi Beras yang Diterapkan India
Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Indonesia mempelajari program fortifikasi beras yang sudah diterapkan khususnya untuk program bantuan sosial di India.
Sebagai informasi, fortifikasi adalah proses penambahan zat gizi mikro (vitamin dan mineral) ke dalam makanan atau bahan makanan secara sengaja untuk meningkatkan nilai gizi makanan tersebut dan memberikan manfaat kesehatan bagi masyarakat.
Selain beras, fortifikasi biasanya dilakukan pada makanan pokok seperti tepung, garam, dan minyak.
Adapun pembelajaran itu digelar melalui lokakarya virtual bertajuk “Strengthening and Ensuring Quality of the Rice Fortification Program in Indonesia" ini diinisiasi Badan Pangan Nasional (BAPANAS) dan di dukung oleh Global Health Strategies (GHS).
Harapannya agar kedua negara dapat berbagi wawasan dan pengalaman teknis seputar program fortifikasi pangan.
Direktur Perumusan Standar Keamanan dan Mutu Pangan Yusra Egayanti, mengatakan, fortifikasi pangan adalah proses penambahan zat gizi ke dalam pangan, misalnya beras dengan tujuan meningkatkan kandungan gizinya agar dapat memperbaiki status gizi masyarakat.
Di Indonesia, fortifikasi telah menjadi salah satu strategi utama yang masuk dalam prioritas nasional Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029.
Sesuai arahan RPJMN, beras fortifikasi akan digunakan dalam program bantuan pangan pemerintah.
Yusra menjelaskan, pihaknya mendukung integrasi beras fortifikasi ke dalam program bantuan pangan pemerintah sebagai wujud upaya mengatasi permasalahan gizi di Indonesia.
India dinilai telah berhasil menjalankan program fortifikasi beras dan menjangkau lebih dari 400 juta orang.
“Kami sangat mengapresiasi kesediaan FSSAI untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman mereka di bidang fortifikasi beras," ujar Yusra Egayanti ditulis di Jakarta, Jumat (4/7/2025).
Dalam implementasi program fortifikasi beras di Indonesia, pihaknya akan memastikan standar kualitas serta memastikan kualitas beras fortifikasi aman dan lolos uji sampel.
"Kami juga akan mendukung integrasi fortifikasi beras ke dalam program bantuan pangan pemerintah," harap dia.
Cadangan Beras Pemerintah Hingga Akhir Tahun Ditargetkan 3 Juta Ton, Impor Tak Lagi Diperlukan |
![]() |
---|
Edi Suharto: yang Seharusnya Bertanggung Jawab di Kasus Korupsi Beras Bansos Pak Juliari, Bukan Saya |
![]() |
---|
KPK Benarkan Status Tersangka Staf Ahli Kemensos Edi Suharto dalam Kasus Korupsi Bansos Beras |
![]() |
---|
Pimpin Langsung GPM di Samarinda, AKP Dedy Septriadi Wujudkan Kepedulian ke Masyarakat |
![]() |
---|
Beras Alami Deflasi 0,13 Persen pada September 2025, Akhiri Tren 4 Tahun Inflasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.