Jumat, 8 Agustus 2025

Pengusaha Curhat Sulit Kembangkan Industri Petrokimia Akibat Kebijakan Pemerintah RI

Industri petrokimia sendiri memiliki peran penting dalam menopang sektor hulu manufaktur

JAPAN TIMES
Ilustrasi 

"Gimana kita bisa hilirisasi, gimana kita bisa ekspansi? Kontrak gas itu cuma lima tahun, nggak bisa. Karena industri petrochemical kan hidupnya harus 20 tahun, investasinya triliunan,” katanya.

Selain persoalan kontrak, ia menilai perlu juga harga gas bumi tertentu (HGBT) yang rata pada semua perusahaan petrokimia.

Ia menyayangkan tidak semua perusahaan merasakan kebijakan HGBT yang sebesar 6 dolar AS per MMBTU. Padahal, industri petrokimia masuk ke dalam tujuh prioritas.

Seharusnya, semua perusahaan yang termasuk dalam industri petrokimia bisa menikmati HGBT. Namun, kata dia, Kementerian ESDM tidak menerapkan itu.

"Untuk penguatan struktur industri, yang perlu memang untuk penguatan salah satunya adalah melakukan integrasi industri hulu dan hilir," kata Wiwik.

"Kami sudah dapat rekomendasi dari Kementerian Perindustrian, tapi di ESDM tidak dieksekusi. Sekarang kan dipilih-pilih yang tertentu," ujar Hari.

"Ada ratusan perusahaan yang sudah direkomendasikan, tapi tidak dapat. Meskipun masuk 7 sektor, tapi enggak bisa dieksekusi ESDM,” lanjutnya.

Menurut Hari, jika industri petrokimia bisa berlari kencang, maka semakin banyak lapangan pekerjaan yang terbuka.

Saat ini di perusahaan besar industri petrokimia bisa menampung ribuan pekerjaan, termasuk yang terikat dalam rantai pasok.

Kalau industri petrokimia tidak bisa terutilisasi 100 persen atau semakin turun, imbasnya akan dirasakan di sektor tenaga kerja.

Industri petrokimia memang bukan padat karya, tetapi kata Hari, tetap akan mempengaruhi sektor tenaga kerja.

Industri petrokimia disebut tetap memiliki rantai pasoknya yang di dalamnya ada berbagai vendor kecil.

"Kalau kita menurun kan mereka juga akan menurun. Jelas berdampak. Jadi rantai pasok yang mungkin terdampak tuh sampai ribuan orang juga,” tukas Hari.

Respons Pemerintah

Direktur Industri Kimia Hulu Kementerian Perindustrian Wiwik Pudjiastuti menyampaikan pemerintah terus mengupayakan strategi agar situasi industri petrokimia bisa lebih kondusif.

Untuk memantau produk impor, misalnya, pemerintah tengah mematangkan instrumen neraca komoditas.

Halaman
1234
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan