KAI: Kecepatan Kereta Api di Jawa dan Sumatera Meningkat hingga 120 Km per Jam
KAI menambah jumlah perjalanan kereta api sebanyak 8 persen hingga 17 persen dibandingkan realisasi eksisting.
1. 6 KA Reguler Batubara PT BA menjadi 24 Baratahan dan 16 Barapati.
2. 3 KA Reguler Batubara Swasta (1 Simpang Muara dan 2 Bara Serdang).
Direktur Jenderal (Dirjen) Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Risal Wasal pada kesempatan yang sama mengatakan perubahan Gapeka 2025 diharapkan dapat meningkatkan aksesibilitas serta mendorong roda perekonomian masyarakat.
Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) berperan aktif dalam pembangunan prasarana perkeretaapian melalui penambahan beberapa jalur baru serta melakukan reaktivasi stasiun.
Beberapa langkah strategis yang diambil dalam Gapeka 2025 antara lain penambahan layanan Stasiun Baru Pondok Rajeg yang akan melayani pelanggan di kawasan perkotaan dengan tingkat mobilitas yang tinggi.
Selain itu, DJKA juga melakukan reaktivasi jalur dan optimalisasi pola operasi guna meningkatkan kapasitas angkut serta efisiensi perjalanan.
Peningkatan sistem persinyalan mekanik ke elektrik telah berhasil dilakukan pada lintas Haurpugur-Cicalengka, Prabumulih-Simpang dan Stasiun Kramasan guna meningkatkan keselamatan operasional.
Dalam Gapeka 2025, peningkatan dari jalur tunggal menjadi jalur ganda juga dihadirkan sebagai upaya untuk meningkatkan konektivitas, seperti Bogor-Cicurug, Kiaracondong-Gedebage, Haurpugur-Cicalengka, Solo Balapan-Kalioso, Mojokerto-Sepanjang, dan Muaraenim-Muaralawai.
"Tak hanya itu, DJKA juga menambahkan lintas baru, yakni Rantauprapat Baru-Pondok S5, Semarang Tawang - Tanjungmas, Kreunggeukueh - Muara Satu serta Bingei-Beitang. Dengan penambahan jalur ini, diharapkan layanan kereta api semakin luas jangkauannya dan semakin mendukung mobilitas serta perekonomian masyarakat,” ungkap Risal Wasal.
| Profesor NTU Singapura Sebut Eksekusi Proyek Whoosh Ceroboh: China Buru-buru, Tak Ada Studi Mendalam |
|
|---|
| Jokowi Sebut Proyek Whoosh Investasi Sosial, Anggota DPR: Tapi Ini Rugi, Siapa yang Mau Bayar? |
|
|---|
| Diduga Ada Mark Up, Legislator Demokrat Desak BPK Audit Proyek Kereta Whoosh |
|
|---|
| Dirut KCI: QRIS Tap Tekan Penggunaan Uang Tunai di Stasiun |
|
|---|
| Demokrat Sebut Proyek Whoosh Rugi Rp 2 T per Tahun, Pemerintah Harus Putuskan Siapa yang Tanggung |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/tribunnews/foto/bank/originals/Didiek-Hartantyo-KAI-898.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.