Sabtu, 13 September 2025

Indeks Harga Saham Gabungan

IHSG Anjlok 6 Persen, Prabowo Panggil Mendadak Airlangga ke Istana

Airlangga tiba di Istana Kepresidenan Selasa sore pukul 15.46 WIB dengan mengenakan jas hitam dan terlihat terburu-buru menemui Kepala Negara.

|
Editor: Choirul Arifin
Tribunnews.com/Taufik Ismail
DIPANGGIL MENDADAK PRESIDEN - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, (18/3/2025). Presiden Prabowo Subianto memanggil mendadak Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto ke Istana Kepresidenan setelah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) anjlok hingga 6,2 persen, Selasa (18/3/2025). 

Sementara indeks saham di Malaysia (KLSE) dan Singapura (STI) juga mencatatkan kenaikan masing-masing sebesar 1,04 persen dan 1 persen.

Seiring dengan anjloknya IHSG itu, pimpinan DPR kemarin melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke gedung Bursa Efek Indonesia (BEI).

Baca juga: IHSG Longsor 6 Persen, Langsung Dihentikan Sementara, Bagaimana Jika Turunnya Lebih dari 15 Persen?

Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad meminta pasar saham tetap tenang. Menurut Dasco, pemerintah akan mengambil langkah-langkah agar IHSG kembali naik secara segera. 

"Kami pada hari ini melakukan kunjungan untuk support dan meyakinkan kepada pasar untuk tetap tenang," kata Dasco saat ditemui di BEI, Jakarta.

"Bahwa kemudian kami akan mendukung pemerintah untuk hadir dan mengambil langkah-langkah yang dianggap perlu dalam tempo yang secepat cepatnya, untuk mengembalikan pasar supaya stabil," sambungnya.

Dasco mengatakan, kondisi IHSG yang anjlok sehingga terkena suspend bukan pertama kali terjadi.

Kata dia, kondisi serupa juga pernah terjadi di saat Indonesia terhantam pandemi.

"Menyikapi pembekuan otomatis dari Indeks Harga Saham Gabungan 5 persen, yang memang otomatis dan bukan baru kali ini saja terjadi. Dan sudah pernah pada waktu COVID dan lain-lain," katanya.

Ketua Komisi XI Mukhamad Misbakhun mengatakan DPR memberikan dukungan penuh kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) hingga BEI terhadap kebijakan yang diambil terkait situasi yang terjadi di bursa.

"Kita ingin membangun kepercayaan kepada pasar, bahwa kita memberikan dukungan penuh kepada otoritas jasa keuangan, kepada Bursa Efek Indonesia, terhadap policy-policy yang mereka ambil terkait dengan situasi saat ini," ujar dia.

Misbakhun menjelaskan negara bakal membackup pasar saham.

"Terkait situasi saat ini, Ini dalam rangka apa? Meyakinkan pasar bahwa mereka di-backup penuh oleh negara. Di-backup penuh oleh pemerintah," ujar Misbakhun.(tribun network/fik/riz/dod)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan