Rabu, 20 Agustus 2025

Kemunculan Blockchain dan Web3 Ubah Cara Pandang Terhadap Pengelolaan Data Pribadi

Konsep identitas digital bukanlah hal baru, namun kemunculan teknologi seperti blockchain dan Web3 telah mengubah cara pandang

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Sanusi
HO
TEKNOLOGI BLOCKCHAIN - Praktisi dan pengusaha kripto, Kash Topan dalam pertemuan dengan Wakil Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Silmy Karim di Jakarta belum lama ini. Pertemuan ini menjadi salah satu ruang dialog yang membahas hubungan antara inovasi digital dan tata kelola identitas warga negara di masa depan yang mencerminkan kekhawatiran sekaligus peluang dari perubahan paradigma ini. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perkembangan teknologi digital yang kian pesat membawa banyak pertanyaan baru, termasuk soal bagaimana identitas individu dikelola dan dilindungi di era digital yang semakin terbuka dan terdesentralisasi.

Konsep identitas digital bukanlah hal baru, namun kemunculan teknologi seperti blockchain dan Web3 telah mengubah cara pandang terhadap pengelolaan data pribadi.

"Web3 bukan cuma soal teknologi baru — tapi tentang bagaimana kita menata ulang cara verifikasi, penghargaan, dan perlindungan eksistensi digital setiap individu," ungkap praktisi dan pengusaha kripto, Kash Topan dalam pertemuan dengan Wakil Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Silmy Karim di Jakarta belum lama ini.

Baca juga: Indonesia Digital Forum 2025 Bahas Perkembangan Teknologi AI hingga Blockchain

Pertemuan ini menjadi salah satu ruang dialog yang membahas hubungan antara inovasi digital dan tata kelola identitas warga negara di masa depan yang  mencerminkan kekhawatiran sekaligus peluang dari perubahan paradigma ini. 

Dikatakannya, identitas yang sebelumnya tersentralisasi yang dikelola dan diverifikasi oleh lembaga formal  kini mulai digagas untuk dapat dimiliki dan dikendalikan langsung oleh individu.

Dalam pertemuan itu, dibahas penggunaan token sebagai representasi identitas, hingga pemanfaatan wearable device dan teknologi NFC untuk membangun sistem kredensial yang lebih fleksibel namun tetap aman.

Meskipun potensi teknologi baru menjanjikan banyak kemudahan, kata CMO & Co-Founder DRX ini, tantangan terkait keamanan data, interoperabilitas sistem, hingga akses masyarakat luas juga perlu diantisipasi. 

"Dalam konteks Indonesia, yang tengah mempercepat transformasi digital nasional, pendekatan menyeluruh sangat dibutuhkan agar solusi identitas digital tidak menciptakan kesenjangan baru," katanya.

Pertemuan antara DRX dan Ditjen Imigrasi menjadi salah satu contoh langkah awal dari dialog yang lebih luas, yang melibatkan berbagai pihak untuk mencari bentuk terbaik sistem identitas digital di masa depan.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan