Selasa, 9 September 2025

Trump Terapkan Tarif Timbal Balik

Perang Dagang AS Vs Uni Eropa Makan Korban: Saham Wall Street Anjlok, Indeks Dolar Terjun Bebas

Perang dagang global memanas usai Presiden Trump mengancam tarif 50 persen pada semua barang yang dikirim dari Uni Eropa berlaku per per 1 Juni 2025

Pexels
PERANG DAGANG - Ilustrasi bendera Amerika Serikat dan China dengan uang dolar di atasnya, diambil dari Pexels pada 11 April 2025. Perang dagang global memanas usai Presiden Trump mengancam tarif 50 persen pada semua barang yang dikirim dari Uni Eropa berlaku per per 1 Juni 2025, imbasnya saham wall street anjlok, indeks dolar terjun bebas 

TRIBUNNEWS.COM – Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan Uni Eropa kembali memanas usai Presiden Donald Trump mengancam tarif 50 persen pada semua barang yang dikirim dari Uni Eropa.

Ancaman ini diungkap Trump lewat postingan di akun sosial media miliknya.

Dalam cuitannya presiden AS ini menegaskan bahwa per 1 Juni 2025 pihaknya akan menerapkan tarif tinggi terhadap Uni Eropa.

Peringatan terhadap Uni Eropa itu muncul beberapa jam sebelum kedua pihak bersiap untuk melakukan perundingan dagang.

Trump berdalih tarif ini diberlakukan lantaran “negosiasi yang mereka lakukan tidak menghasilkan apa-apa”.

Trump menuduh Uni Eropa menerapkan hambatan perdagangan yang tidak adil dan menyatakan bahwa defisit perdagangan tahunan AS dengan blok tersebut mencapai lebih dari 250 miliar dolar.

Alasan itu yang mendorong Trump untuk menjatuhkan tarif impor sebesar 50 persen terhadap seluruh produk dari Uni Eropa.

Merespon ancaman Trump, Uni Eropa menyatakan kesiapan untuk membela kepentingannya dan menolak tekanan melalui ancaman tarif.

Komisioner Perdagangan Uni Eropa, Maroš Šefčovič, menekankan bahwa hubungan dagang antara AS dan UE harus didasarkan pada saling menghormati, bukan ancaman..

Pasar Saham Anjlok

Ancaman tarif dagang sebesar 50 persen dari Presiden Donald Trump terhadap Uni Eropa langsung mengguncang pasar saham global.

Baca juga: Bea Cukai Siapkan Antisipasi Cegah Membanjirnya Produk China ke RI karena Tarif Impor Trump

Termasuk bursa utama Wall Street yang mayoritas jatuh buntut kekhawatiran investor dan gejolak di pasar global.

Mengutip BBC News, Indeks S&P 500 turun 0,7 persen, menandai pekan terburuknya dalam tujuh minggu terakhir.

Disusul penurunan Indeks Dow Jones Industrial Average yang anjlok 256 poin atau 0,6 persen, sementara Nasdaq Composite merosot 1 persen.

Imbasnya, secara keseluruhan saham Wall Street jatuh, S&P 500 turun 39,19 poin menjadi 5.802,82, Dow Jones melemah 256,02 poin menjadi 41.603,07, dan Nasdaq turun 188,53 poin menjadi 18.737,21.

Disaat Wall Street jatuh, indeks saham di Asia menunjukkan pergerakan beragam.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan