Setoran Pertamina Rp 401 T kepada Negara Dinilai Berdampak Signifikan Terhadap APBN
Eddy Soeparno, menanggapi capaian yang disampaikan Pertamina dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan, Tahun Buku 2024.
Penulis:
Malvyandie Haryadi
Editor:
Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi XII DPR, Eddy Soeparno, menanggapi capaian yang disampaikan Pertamina dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan, Tahun Buku 2024.
Menurutnya kinerja BUMN energi tersebut sepanjang 2024 positif , termasuk soal setoran kepada penerimaan negara, berupa pajak, penerimaan negara bukan pajak (PNBP), dan dividen senilai Rp 401,73 Triliun.
“Angka Rp 401,73 triliun menunjukkan Pertamina sebagai salah satu BUMN terbesar di Indonesia, termasuk dalam memberikan kontribusi kepada negara berupa pajak, PNBP dan dividen. Ini kontribusi yang signifikan kepada APBN,” ujar Eddy kepada wartawan hari ini, Senin (16/6/2025).
Baca juga: Kelola Dividen BUMN, Danantara Investasi 80 Persen di Proyek Dalam Negeri, 20 Persen di Luar Negeri
Menurut Eddy, besarnya jumlah setoran kepada negara tersebut sangat penting bagi perekonomian nasional.
Selain berdampak positif kepada masyarakat, juga bisa mendukung peningkatan kinerja Pertamina sebagai BUMN yang bertugas menjaga ketahanan energi nasional.
”Tidak hanya kepada masyarakat. Setoran kepada negara tersebut bisa dikontribusikan kembali, dalam hal ini ke Danantara. Setoran tersebut juga bisa mendukung peningkatan lifting minyak dan gas, ketika Pertamina membutuhkan dalam bentuk penyertaan atau dukungan negara,” kata dia.
Mengingat peran penting tersebut, Eddy berharap, ke depan Pertamina juga harus terus didorong sebagai perusahaan energi.
Baca juga: Samator Indo Gas Bagikan Dividen Rp26,24 Miliar dan Rombak Jajaran Pengurus
”Khususnya dalam rangka meningkatkan bauran energi terbarukan kita, sehingga bisa semakin besar kontribusi untuk APBN,” tutup Eddy.
Terpisah, ekonom senior Universitas Riau, Dahlan Tampubolon menilai, tingginya setoran kepada negara, menunjukkan bahwa kontribusi fiskal Pertamina kepada negara meningkat tajam.
Ia menyebut BUMN energi itu memprioritaskan kewajiban fiskal dan dividen, meskipun menghadapi tekanan profitabilitas.
”Kontribusi Rp401,73 triliun ini sangat signifikan bagi APBN Indonesia. Kontribusi tersebut memberikan ruang fiskal yang krusial untuk mempertahankan sustainability ini. Tanpa kontribusi Pertamina, pemerintah akan menghadapi tekanan fiskal yang lebih besar,” kata Dahlan.
Menurut Dahlan, kontribusi Pertamina sebesar Rp401,73 Triliun, memang luar biasa. Angka tersebut sekitar 20,71 persen dari total kontribusi BUMN, yang langsung menyuntikkan dana masif ke APBN.
”Kontribusi 20,71% ini bukan hanya angka statistik, tetapi refleksi dari kesuksesan pengelolaan BUMN yang berkontribusi signifikan terhadap fiskal yang berkelanjutan dan pembangunan ekonomi Indonesia,” jelasnya.
Baca juga: Chandra Asri Bagikan Dividen 30 Juta Dolar AS, Ini Sumbernya
Sementara terkait dana yang disetorkan ke APBN, menurut Dahlan memang sangat penting bagi perekonomian nasional.
Dana tersebut, memungkinkan pemerintah untuk membiayai infrastruktur vital (jalan, pelabuhan, bandara, listrik), program pendidikan, kesehatan, dan jaminan sosial.
Eddy Soeparno: Tangani Banjir dan Krisis Iklim Butuh Kolaborasi, Bukan Polemik |
![]() |
---|
Eddy Soeparno Dorong Perbaikan Tata Kelola Sampah dengan Segera: Cegah Banjir Bali Berulang |
![]() |
---|
RI Makin Berisiko Hadapi Ketidakpastian Global Usai Menkeu Purbaya Sebar Rp200 Triliun ke Perbankan |
![]() |
---|
Soal Mencuatnya Ide 1 Orang Miliki 1 Akun, PAN Singgung Konsekuensi dalam Proses Demokrasi |
![]() |
---|
Eddy Soeparno Perjuangkan Waste to Energy untuk Palembang Selesaikan Masalah Sampah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.