Sido Muncul Dorong Peran Aktif Relawan Muhammadiyah-’Aisyiyah dalam Penyelamatan Sumber Air
Irwan Hidayat saat menjadi pemateri dalam Seminar Nasional di acara Jambore Nasional Relawan Muhammadiyah-’Aisyiyah Ke-3 di Tawangmangu
Penulis:
Fransisca Andeska
Editor:
BizzInsight
TRIBUNNEWS.COM - Pentingnya pelestarian sumber daya alam, khususnya air, menjadi isu penting di tengah meningkatnya ancaman krisis lingkungan dan perubahan iklim.
Ketersediaan air bersih yang makin terbatas akibat dari kurangnya kesadaran masyarakat menjadi sorotan utama dalam Seminar Nasional Jambore Relawan Muhammadiyah - ’Aisyiyah ke-3 Tahun 2025 yang digelar di Tawangmangu Wonder Park, Kabupaten Karanganyar, Jumat (27/06/2025).
Ribuan relawan dari berbagai daerah hadir untuk mengikuti rangkaian kegiatan yang mengusung tema “Peran Dunia Usaha dalam Membangun Ketangguhan Bangsa”. Para peserta pun diajak untuk turut ambil bagian dalam menjaga keberlanjutan lingkungan demi masa depan bangsa.
Salah satu pembicara yang hadir dalam seminar ini adalah Dr. (H.C.) Irwan Hidayat, Direktur PT. Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (Sido Muncul). Di hadapan ribuan relawan, Irwan menyampaikan pesan penting mengenai ancaman krisis air yang harus segera diantisipasi.
Ia menilai bahwa pelestarian air bukan hanya urusan pemerintah, tetapi juga menjadi tanggung jawab bersama masyarakat dan dunia usaha. Tak hanya itu, Irwan juga mengajak para relawan Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah agar ikut berperan aktif sebagai motor penggerak dalam menyelamatkan sumber air.
“Muhammadiyah bagus sekali melembagakan penanggulangan bencana, terus tadi saya titip pesan sesuatu, yaitu supaya Muhammadiyah ini berperan menyelamatkan sumber air, karena air itu di masa depan sangat penting dan begitu ada air, disitu kemiskinan tidak ada, orang bisa bercocok tanam, orang bisa beternak,” ungkap Irwan kepada TribunNews.com, Jumat (27/06/2025).
Irwan juga menyoroti kondisi Rawa Pening di Kabupaten Semarang, berlokasi tidak jauh dari pabrik Sido Muncul. Menurutnya, area yang memiliki luas 2.670 hektar tersebut kian memprihatinkan karena tertutup eceng gondok dan mengalami pendangkalan drastis yang tinggal 3-4 meter saja dari sebelumnya 15 meter.
“Tahun 2016 membuat R&D (Research and Development), eceng gondok kalau dibuat kerajinan itu cuma bisa diambil batang dan daun, terus diambil 1 saja. Dalam waktu 2 minggu, eceng gondok tumbuh menjadi 20 tumbuhan,” ujar Irwan.
Ia memaparkan, hasil RnD yang telah dilakukan perusahaannya untuk memanfaatkan eceng gondok sebagai wood pellet, sumber energi alternatif yang bernilai ekonomi tinggi.
“Saya lakukan riset dan pengembangan dengan memanfaatkan eceng gondok hingga ke bagian akarnya untuk dijadikan wood pellet. Setelah diuji, hasilnya menunjukkan kalori sebesar 4.300 dengan harga pasar sekitar Rp 1.600. Saya mendorong pemerintah untuk ikut mengolah eceng gondok menjadi wood pellet dan saya siap menjadi offtaker-nya bersama para pengusaha di sekitar lokasi,” jelas Irwan.
Dengan upaya tersebut, menurut Irwan, dalam waktu 8 bulan Rawa Pening bisa bersih kembali dari eceng gondok. Apabila sudah bersih, Rawa Pening bisa kembali dijadikan sebagai tempat wisata air unggulan yang berujung pada terbukanya lapangan kerja.
“Potensi pasar di sekitar Rawa Pening sangat besar, dengan jumlah penduduk mencapai 10 juta jiwa. Menurutnya, tak perlu bermimpi mendatangkan turis asing jika masyarakat lokal saja belum tertarik untuk datang,” kata Irwan.
Ia meyakini, jika kawasan tersebut dikembangkan menjadi destinasi wisata yang menarik, maka akan semakin banyak orang yang datang. Dampaknya, sektor pariwisata bisa tumbuh, lapangan kerja terbuka, nilai tanah meningkat, dan pendapatan asli daerah pun ikut terdongkrak.
“Kalau masyarakat punya pekerjaan, mereka tidak perlu lagi tinggal dan membuka lahan di lereng-lereng yang memicu sedimentasi. Itu sebabnya, saya mengajak ‘Aisyiyah untuk ikut ambil peran sebagai penggerak dalam upaya penyelamatan sumber air,” ucap Irwan.
Pada kesempatan kali ini, Irwan Hidayat juga memberikan bantuan kemanusiaan dari PT Sido Muncul sebesar Rp 100.000.000 untuk Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LLHPB) Aisyiyah.
Irwan Hidayat juga menyerahkan bantuan kemanusiaan sebesar Rp 100.000.000 untuk Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC).
Tak ketinggalan, Irwan Hidayat menyerahkan bantuan senilai Rp 50.000.000 untuk biaya transportasi peserta Jambore Nasional Relawan Muhammadiyah-Aisyiyah ke-3 Tahun 2025.
Rencana Irwan itu pun disambut baik oleh organisasi ‘Aisyiyah, yang disampaikan oleh Ketua Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LLHPB) Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, Rahmawati Husein. Menurutnya, isu penyelamatan lingkungan sudah menjadi fokus kerja sama antara ‘Aisyiyah dan Sido Muncul sejak lama. Apabila keberadaan air dalam kehidupan manusia tidak ada, maka akan timbul bencana.
“Kita menyambut baik ajakan Pak Irwan. Kita berharap kerjasama ini tidak hanya sebatas saat penanganan bencana, tapi juga diperluas pada isu-isu lingkungan, terutama soal kelestarian sumber air,” tutup Rahmawati.
Baca juga: Perusahaan Jamu ini Hadirkan Inovasi Pariwisata, Mulai dari Wisata Edukasi hingga Sport Tourism
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia
Menhut Izinkan Kampus Kelola 1.992 Hektare Hutan Lindung Bengkulu, Ini Tujuannya |
![]() |
---|
CPA Australia Dukung Pengembangan Talenta Akuntansi di Jaringan Perguruan Tinggi Muhammadiyah |
![]() |
---|
Pakar Komunikasi UMY Nilai Pengibaran Bendera One Piece Sebagai Bentuk Resistensi dari Masyarakat |
![]() |
---|
Irwan Hidayat: Angkringan Bukan Lagi Warung Pinggir Jalan, Tapi Lokomotif Produk Herbal |
![]() |
---|
Ketua Umum Muhammadiyah: BPKH Harus Tetap Terpisah Dalam Pengelolaan Dana Haji |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.