Pemerintah Mulai Salurkan 1,3 Juta Ton Beras SPHP hingga Desember untuk Stabilkan Harga
Pemerintah mulai menggelontorkan beras SPHP mulai bulan Juli ini hingga Desember 20254 mendatang untuk menstabilkan harga beras di pasar.
Pemerintah melakukan penyaluran beras SPHP melalui mitra pedagang beras di pasar tradisional, Gerakan Pangan Murah (GPM) dan outlet binaan Pemda, serta Koperasi Desa Merah Putih (KDMP).
Semua penyalur diwajibkan terdaftar di aplikasi Klik SPHP dan melaporkan aktivitas penyaluran beserta kelengkapan administrasinya.
Setiap kios-kios yang menjual beras SPHP akan dibuatkan surat pernyataan bahwa mereka tidak akan melanggar aturan dan sesuai dengan petunjuk teknis.
Apabila melanggar, mereka harus siap diproses hukum sesuai dengan aturan yang berlaku. Aturan tersebut itu sesuai dengan Undang-Undang Pangan.
Baca juga: Bulog Diberi Target Salurkan 1,3 Juta Ton Beras SPHP hingga Akhir 2025
Mereka dapat didenda maksimal Rp 2 miliar atau dengan masa tahanan 4 tahun.
Aturan ini bertujuan agar beras SPHP benar-benar tersalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan, secara adil, dan tepat sasaran.
Untuk menjamin efektivitas dan akuntabilitas program, pengawasan dilakukan secara terpadu dengan melibatkan Kantor Staf Presiden (KSP), Satgas Pangan POLRI, serta Pemerintah Daerah.
| Harga Pangan Hari Ini, 14 Oktober 2025 di Indonesia: Beras dan Cabai Turun, Bawang Merah Naik |
|
|---|
| PalmCo Distribusikan 240 Ton Beras SPHP ke Masyarakat Per Akhir September 2025 |
|
|---|
| Pimpin Langsung GPM di Samarinda, AKP Dedy Septriadi Wujudkan Kepedulian ke Masyarakat |
|
|---|
| Pemerintah Tebar 52.400 Ton Jagung Pakan Murah ke 2.109 Peternak |
|
|---|
| 2,49 Ribu Ton Beras SPHP Digelontorkan dalam Gerakan Pangan Murah di Jawa Timur |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.