Pembangunan Jalan KIPP IKN 1B dan 1C Ditargetkan Rampung Akhir Desember 2025
Pembangunan jalan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) 1B dan 1C Ibu Kota Nusantara (IKN) ditargetkan rampung 31 Desember 2025.
Penulis:
Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor:
Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pembangunan jalan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) 1B dan 1C Ibu Kota Nusantara (IKN) ditargetkan rampung 31 Desember 2025.
Pada Sabtu (19/7/2025), Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono meninjau pembangunan jalan Kawasan KIPP 1B dan 1C yang menjadi bagian dari pengembangan tahap kedua IKN.
Adapun pembangunan jalan Kawasan KIPP 1B dan 1C di IKN mencakup pembangunan jaringan jalan untuk menunjang konektivitas di KIPP IKN.
Dalam peninjauan ini, Basuki mengecek progres pembangunan jalan yang terbagi dalam beberapa paket pekerjaan, mulai dari Paket A hingga Paket G.
Hasil pengecekan pekerjaan peningkatan jalan sepanjang 12,2 km yang mengadopsi desain jalan tipe ROW 36 dan ROW 54 ini disebut berjalan lancar.
Saat menilai salah satu paket pembangunan jalan di KIPP 1B dan 1C, ia meminta agar kualitasnya benar-benar diperhatikan.
"Perlu diperhatikan betul kualitasnya," kata Basuki dikutip dari siaran pers pada Senin (21/7/2025).
"Pembangunan sudah terbilang cukup bagus dari awalnya target 6 persen, sekarang sudah berjalan 10 persen,” jelasnya.
Dengan pelaksanaan proyek direncanakan berakhir pada 31 Desember 2025, Basuki menegaskan pentingnya percepatan pembangunan demi menjamin kelancaran akses dan konektivitas di kawasan KIPP 1B dan 1C.
Sebagai informasi, pembangunan jalan di kawasan KIPP 1B dan 1C IKN merupakan bagian dari Batch 1 dalam program pembangunan tahun anggaran 2025.
Target rampung pada 31 Desember 2025 dipasang agar sejalan dengan laju pembangunan para investor yang juga sedang berjalan.
Baca juga: NasDem Dorong Moratorium IKN, Usul Jadi Ibu Kota Provinsi Kalimantan Timur
Pekerjaan ini akan membuka akses menuju KIPP 1B dan 1C, mengembangkan area seluas 6.700 hektare yang akan difungsikan untuk sektor pendidikan, kesehatan, serta fasilitas kota berkonsep mixed use.
Pengerjaan ini memiliki 7 paket pengerjaan dengan nilai kontrak sebesar Rp 3,04 triliun, serta dua paket pengawasan senilai Rp 24,5 miliar.
Baca juga: Rp130 Triliun Terancam Mubazir, NasDem Minta Gibran Segera Pindah ke IKN
Rincian 9 paket pekerjaan yang dikontrakkan:
Menko AHY: Infrastruktur Berkelanjutan jadi Jangkar Transisi Energi di Indonesia |
![]() |
---|
Pemerintah Dukung Inovasi Industri Keuangan Digital di Indonesia |
![]() |
---|
Membangun Jalan Tol Tangguh di Era Volatilitas Ekonomi, Ini Strateginya |
![]() |
---|
Menteri PU Dody Hanggodo: Kami Belum Pernah Secara Spesifik Mengukur ICOR |
![]() |
---|
Tak Ada Pembangunan Infrastruktur di Agenda Prioritas Prabowo 2026, Begini Respons Menteri PU |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.