Selasa, 23 September 2025

ASDP dan Regulator Terus Maksimalkan Upaya Atasi Antrean di Ketapang Jatim, Pelayanan Jadi Prioritas

Antrean panjang di luar area pelabuhan turut dipicu oleh penutupan jalur Gumitir sebagai bagian dari proyek preservasi nasional.

Istimewa
ANTREAN DI PELABUHAN KETAPANG - PT ASDP bersama regulator terus mengurai antrean panjang kendaraan di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur. 

TRIBUNNEWS.COM, BANYUWANGI - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) bersama regulator, dalam hal ini Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP), terus mengintensifkan koordinasi dan membagi peran secara efektif dalam mengurai antrean panjang kendaraan di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur.

Kondisi ini dipicu oleh dua faktor utama yakni pembatasan operasional kapal penyeberangan pascakecelakaan KMP Tunu Pratama Jaya dan penutupan total jalur Gumitir–Jember yang berdampak langsung pada lonjakan volume kendaraan logistik.

Meski antrean kendaraan mengular hingga 18 kilometer, ASDP memastikan layanan penyeberangan lintas Ketapang–Gilimanuk tetap berjalan normal dengan pola operasi 8 trip per hari. 

Baca juga: 10 Insiden Kecelakaan Kereta Api di Tahun 2025, Terbaru KA Argo Bromo Anggrek Anjlok di Subang

Akhir pekan lalu saja sebanyak 26 kapal beroperasi aktif, terdiri dari 18 kapal di dermaga moveable bridge (MB) dan 6 kapal di dermaga landing craft machine (LCM). 

Dukungan dua kapal tambahan yakni KMP Liputan 12 dan KMP Samudera Utama juga dihadirkan untuk mempercepat pemuatan dari area Kartika Beach.

ASDP bertugas memastikan kelancaran layanan di sisi pelabuhan dan penumpang, sementara KSOP berperan penting dalam pengaturan dan optimalisasi jadwal operasional kapal di lintasan tersebut. 

“Ini adalah upaya bersama. ASDP, KSOP, dan stakeholder lainnya berperan sesuai kewenangannya agar distribusi logistik dan layanan penyeberangan tetap berjalan tertib dan aman,” ujar Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin dikutip pada Senin (4/7/2025).

Sebagai langkah taktis, kendaraan yang masuk ke area pelabuhan disortir berdasarkan bobot.

 Kendaraan di atas 35 ton diberi stiker merah dan diarahkan ke dermaga LCM, sedangkan kendaraan di bawah 35 ton diberi stiker hijau dan diprioritaskan untuk dimuat di dermaga MB. Sistem ini diimplementasikan untuk mengefisiensikan waktu muat sesuai spesifikasi kapal.

Menanggapi aksi protes dari para sopir truk pada Jumat (1/8/8/2025) lalu, ASDP langsung menyalurkan bantuan air minum di area penampungan Bulusan. 

Selain itu, ASDP juga telah bersurat kepada Pemerintah Kabupaten Banyuwangi untuk mendukung ketersediaan air bersih di titik penampungan. 

“Kami memahami betul kesulitan yang dihadapi para pengemudi. Dalam situasi ini, respons cepat dan kolaborasi lapangan adalah kunci,” tambah Shelvy.

Sementara itu, Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Muhammad Masyhud, menegaskan bahwa seluruh kapal yang saat ini beroperasi telah melalui proses inspeksi dan dinyatakan laik laut.

“Operasional pelabuhan tetap berjalan normal. Penyesuaian load factor pada kapal eks-LCT adalah langkah antisipatif untuk menjaga keselamatan pelayaran, terutama dalam kondisi cuaca ekstrem. Ini adalah prinsip dasar keselamatan yang tidak bisa dikompromikan,” ungkap Masyhud.

Ia juga menjelaskan bahwa antrean panjang di luar area pelabuhan turut dipicu oleh penutupan jalur Gumitir sebagai bagian dari proyek preservasi nasional hingga 24 September 2025.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan