Kamis, 7 Agustus 2025

Misbakhun Minta BI Perkuat Cadangan Emas

ukhamad Misbakhun menyoroti rendahnya cadangan emas nasional, meskipun Indonesia merupakan negara kaya sumber daya tambang.

Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Choirul Arifin
Tribunnews/Nitis Hawaroh
CADANGAN EMAS RENDAH = Ketua Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun. Dia mengkritik rendahnya cadangan emas nasional dan meminta Bank Indonesia lebih aktif menambah cadangan emasnya. 

 


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun menyoroti rendahnya cadangan emas nasional, meskipun Indonesia merupakan negara kaya sumber daya tambang.

Menurut dia, Bank Indonesia (BI) saat ini hanya memiliki sekitar 80 ton emas. Kemudian, Pegadaian 100 ton dan Bank Syariah Indonesia (BSI) sebanyak 40 ton. Sedangkan Singapura, justru menyimpan sekitar 240 ton emas.

Karenanya, Misbakhun mendorong Bank Indonesia untuk memperkuat sistem cadangan emas, bukan hanya fokus pada instrumen keuangan non-emas seperti Surat Berharga Rupiah Indonesia (SRBI).

"BI harus lebih aktif dalam arah kebijakan moneter, memperkuat sistem cadangan emas ini sangat signifikan bagi bak sentral," tutur Misbakhun dalam acara Seminar Nasional Di Balik Kilau Emas: Siapa Penjamin simpanan di Bullion Bank? di Jakarta, Selasa (5/8/2025).

"Karena kalau kita berbasis pada cadangan emas, maka kekuatan bank sentral juga akan lebih kuat," sambungnya.

Misbakhun menilai, cadangan emas adalah fondasi penting dalam menjaga ketahanan ekonomi nasional apalagi dalam menghadapi krisis. 

Ia juga menekankan pentingnya sistem penjaminan simpanan emas seperti yang diterapkan di Turki. Sehingga dia mengusulkan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) diperluas fungsinya untuk menjamin simpanan emas di masa depan.

"LPS ke depan bisa diberi mandat untuk menjamin simpanan berbasis emas, seperti mereka sudah diberi mandat menjamin polis asuransi mulai 2028," ungkapnya.

Presiden Prabowo Subianto meluncurkan bank emas setelah PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) dan Pegadaian mendapat izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melaksanakan kegiatan usaha bullion.

BSI memperoleh izin pada 12 Februari 2025, sedangkan Pegadaian sejak 23 Desember 2024. Peresmian itu ditandai dengan memasukkan batangan emas ke dalam treasure box yang disediakan. 

Baca juga: Peluncuran Bank Emas Bisa Tingkatkan PDB Rp245 T, Harapan Daulat Finansial Indonesia 

"Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, pada siang hari ini, Rabu 26 Februari 2025, saya, Prabowo Subianto, Presiden Republik Indonesia, dengan ini meresmikan layanan bank emas Pegadaian dan Bank Syariah Indonesia," kata Prabowo dalam peresmian, Rabu.

Prabowo mengatakan, keberadaan bank emas dapat meningkatkan PDB sekitar Rp245 triliun.

Baca juga: 5 Faktor yang Mempengaruhi Harga Emas

Bank Emas juga membuka lapangan pekerjaan baru sebanyak 1,8 juta, memperkuat devisa, dan membantu menghemat devisa negara karena emas akan dikelola di dalam negeri dari hulu hingga hilir. 

Sementara, berdasarkan perhitungan OJK, pembentukan bullion bank dapat menciptakan nilai tambah dalam industri emas hingga Rp50 triliun. 

 

##
caption: CADANGAN EMAS - Ketua Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun menyoroti rendahnya cadangan emas nasional, meskipun Indonesia merupakan negara kaya sumber daya tambang.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan