Kamis, 2 Oktober 2025

Danantara Curhat Kerap Dijadikan Alat untuk Menggoreng Saham

Danantara Indonesia ternyata kerap dijadikan bahan spekulasi untuk mengerek harga saham di pasar modal

Endrapta Pramudhiaz/Tribunnews.com
SAHAM GORENGAN - Managing Director dan Chief Economist Danantara Reza Yamora Siregar dalam acara seminar nasional yang digelar Lemhanas RI di Jakarta Pusat, Senin (11/8/2025). Ia bercerita bagaimana Danantara kerap dijadikan bahan spekulasi untuk menggerek harga saham di pasar atau dengan kata lain untuk menggoreng saham. Dok: Endrapta Pramudhiaz 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau Danantara Indonesia ternyata kerap dijadikan bahan spekulasi untuk mengerek harga saham di pasar modal atau dengan kata lain untuk menggoreng saham.

Praktik goreng saham merupakan istilah di pasar modal untuk praktik rekayasa atau manipulasi harga saham.

Perusahaan yang sahamnya digoreng ini akan mengalami lonjakan harga secara tak wajar karena pergerakannya dimanipulasi oleh pelaku pasar untuk kepentingan tertentu.

Managing Director dan Chief Economist Danantara Reza Yamora Siregar awalnya bercerita bahwa saat ini ada beberapa hal yang tidak bisa Dananatara ungkap ke publik.

Contohnya jika dari sisi operasional, Danantara tengah dalam proses merampingkan jumlah BUMN dari sekitar seribu menjadi 200.

Ribuan BUMN itu akan dikonsolidasikan agar menjadi lebih sedikit, tetapi tetap memiliki kualitas yang bagus.

Baca juga: Ingin Konsolidasikan BUMN, Danantara Heran Jumlahnya Malah Terus Bertambah

Namun, proses konsolidasi ini tidak bisa dibuka secara rinci kepada publik.

"Jadi kita mencoba untuk mulai dari perampingan efisiensi di BUMN dan juga bagaimana kita konsolidasi," kata Reza ketika memberi sambutan dalam acara seminar nasional yang digelar Lemhanas RI di Jakarta Pusat, Senin (11/8/2025).

"Nah ini yang tidak bisa kita bagikan sayangnya ke publik. Proses ini mesti pelan-pelan kami matangkan di dalam dan proses ini dijalankan di dalam," jelasnya.

Tidak hanya dari sisi operasional, Danantara juga sedang melakukan banyak hal di sisi investasi.

Namun, mereka juga tidak bisa menceritakan segala hal mengenai apa yang mereka lakukan dari sisi investasi.

Reza pun mengungkapkan bahwa seringkali muncul isu saat Danantara dikabarkan akan berinvestasi di sektor tertentu.

Baca juga: Hapus Tantiem Komisaris BUMN, Danantara Ngaku Bisa Hemat Rp8 Triliun, Memang Berapa Nilai Tantiem?

Kemudian, tiba-tiba harga saham perusahaan di sektor tersebut langsung naik.

"Di investasi juga kami tidak bisa banyak masuk. Banyak sekali isu-isu yang kadang-kadang sudah muncul, dimunculkan kami tidak tahu dari mana dan setiap kali misalnya Danantara mau masuk ke sektor A atau ke perusahaan A itu sudah jadi kenaikan (harga) di stock exchange," ujar Reza.

Padahal, menurut Reza, Danantara belum pernah secara resmi menyampaikan rencana-rencana investasi tersebut kepada publik.

"Sedangkan kami tidak pernah ngomong ke publik tentang itu. Jadi kami dipakai untuk menggoreng stock yang ada di stock exchange kita. Nah ini yang proses inilah yang tidak bisa kami go public maksudnya di media," ucap Reza.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved