Ada Beras Murah Dijual di Kementerian Pertanian, Harganya Rp 60 Ribu Kemasan 5 Kg
Beras SPHP yang disalurkan dijual dengan harga Rp 60 ribu untuk kemasan 5 kilogram.
Penulis:
Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor:
Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah mengguyur 43.665 ton Beras Stabilitas Pasokan Dan Harga Pangan (SPHP) secara serentak pada Sabtu (30/8/2025) melalui Gerakan Pangan Murah (GPM).
Beras SPHP adalah beras dengan bungkus 5 kilogram (kg) yang dikeluarkan oleh Perum Bulog untuk menanggulangi gejolak harga beras di pasaran.
GPM berpusat di Kantor Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta Selatan, dan tersebar di ribuan titik seluruh Indonesia.
Kegiatan ini juga merupakan bagian dari penyaluran beras SPHP yang ditargetkan mencapai 1,3 juta ton pada periode Juli-Desember 2025.
Baca juga: Mendag Budi Koordinasi dengan Pengusaha Ritel dan Pusat Belanja Bahas Dampak Demo: Jaga Pasokan
Beras SPHP yang disalurkan dijual dengan harga Rp 60 ribu untuk kemasan 5 kilogram.
Penyaluran beras SPHP menjangkau 4.320 titik kecamatan di 38 provinsi.
Selain itu, distribusi juga diperkuat melalui kerja sama lintas sektor.
Ada 414 titik distribusi bersama Polri, 449 titik bersama TNI, 129 titik melalui jaringan BUMN, serta 415 titik distribusi lainnya.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan, kegiatan operasi pasar atau GPM seperti ini akan terus dilakukan hingga akhir tahun.
"Kita operasi pasar besar-besaran bukan hari ini saja, [tapi] sampai akhir tahun. Kami siapkan 1,3 juta ton [beras SPHP]," kata Amran saat membuka acara GPM pada Sabtu ini.
Sementara itu, Menteri Salam Negeri Tito Karnavian mengatakan, operasi pasar yang sebelumnya dilakukan telah membuahkan hasil yang baik.
Berdasarkan data yang ia pegang, pada empat pekan lalu harga beras menunjukkan adanya kenaikan di 233 kabupaten/kota.
"Kemudian per Senin kemarin saat rapat inflasi, itu kenaikan turun menjadi 200 daerah," kata Tito.
"Artinya gerakan stabilitas hargan pangan murah menggunakan stok Bulog cara yang sudah paling tepat,” sambungnya.
Direktur Utama Bulog Ahmad Rizal Ramdhani mengungkap bahwa GPM dilakukan untuk memastikan stabilitas untuk keterjangkauan harga dan menjaga inflasi.
Menurut dia, GPM sangat strategis untuk memastikan ketersediaan beras dengan harga stabil di seluruh lapisan masyarakat.
"GPM menjadi bukti nyata hadirnya pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan sekaligus melindungi daya beli masyarakat,” katanya.
Wamentan Sudaryono Buka Rapimnas Tani Merdeka, Dorong Petani Jadi Motor Perubahan Bangsa |
![]() |
---|
Titik Soeharto Tekankan Persoalan Harga Beras Ada di Bapanas, Bukan Kewenangan Kementan |
![]() |
---|
PB HMI Apresiasi Kinerja Kementan, Tegaskan Framing Negatif Menteri Amran Tak Berdasar |
![]() |
---|
Misbakhun: Kenaikan HET Beras Harus Lindungi Petani dan Konsumen Sekaligus |
![]() |
---|
Buka Gerakan Pangan Murah, Mendagri Tito Tekankan Intervensi Stok Beras Guna Kendalikan Inflasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.