Sabtu, 6 September 2025

Demonstrasi di Berbagai Wilayah RI

Cerita Sri Mulyani Lukisannya Dijarah: Menyimpan Kenangan Tak Ternilai Harganya, Lenyap Rasa Aman

Lukisan itu merupakan lukisan cat minyak bunga yang dilukis di atas kanvas berukuran cukup besar. 

|
Tangkapan layar
PENJARAHAN RUMAH SRI MULYANI - Tampak seseorang membawa lukisan karya Menteri Keuangan Sri Mulyani. Aksi ini dilakukan saat rumah pribadi Sri Mulyani di Kawasan Bintaro Sektor 3A Tangerang Selatan, Minggu (31/8/2025) dijarah. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani lagi-lagi memberikan pesan menyentuh sebagai korban penjarahan pada akhir Agustus lalu, yang kemudian dia posting lewat akun media sosial Instagramnya @smindrawati pada Rabu (3/9/2025).

Sri Mulyani menyesalkan penjarahan yang terjadi di rumah pribadinya, di Kawasan Bintaro Sektor 3A Tangerang Selatan, Minggu (31/8/2025).

Menurut dia, peristiwa itu menandakan hilangnya akal sehat dan runtuhnya rasa perikemanusiaan.

Baca juga: Daftar Barang Jarahan yang Dikembalikan: Jam Rp 11,7 Miliar Milik Sahroni hingga Panci Sri Mulyani

"Menimbulkan histeria intimidatif yang kejam. Hilang hukum, hilang akal sehat dan hilang peradaban dan kepantasan, runtuh rasa perikemanusiaan. Tak peduli rasa luka yang tergores dan harga diri yang dikoyak yang ditinggalkan. Absurd," tulis Sri Mulyani dikutip melalui akun Instagramnya, Rabu.

Melalui akun Instagramnya, bendahara negara itu memposting seorang pria yang mengenakan jaket merah, lengkap dengan helm berwarna hitam tengah membawa lukisan hasil penjarahan di rumah Sri Mulyani.

Menurut Sri Mulyani, lukisan itu merupakan lukisan cat minyak bunga yang dilukis di atas kanvas berukuran cukup besar. 

lukisan srimul 89
RUMAH DIJARAH - Lukisan karya Menteri Keuangan Sri Mulyani diambil orang saat rumah pribadinya di Kawasan Bintaro Sektor 3A Tangerang Selatan, Minggu (31/8/2025) dijarah.

Namun, laki-laki itu tetap membawanya dengan tenang, tidak perduli seberapa besar kenangan yang tertuang dalam setiap coretan kuas di kanvas tersebut.

"Dia membawa jarahannya dengan tenang, percaya diri keluar dari rumah pribadi saya yang menjadi target operasi jarahan hari minggu akhir Agustus 2025 dini hari," tulisnya.

Sri Mulyani mengatakan, lukisan bunga berwarna merah dan merah muda itu dia lukis sekitar 17 tahun yang lalu. 

Lukisan itu merupakan hasil perenungan serta kontemplasi diri yang sangat pribadi. 

Namun kini, lukisan itu sudah hilang, seperti hilangnya rasa aman sebagai warga Indonesia.

"Seperti rumah tempat anak-anak saya tumbuh dan bermain, sangat pribadi dan menyimpan kenangan tak ternilai harganya," ucap dia.

"Lukisan Bunga itu telah raib lenyap seperti lenyapnya rasa aman, rasa kepastian hukum dan rasa perikemanusiaan yang adil dan beradab di bumi Indonesia. Bagi penjarah rumah dan barang-barang tersebut hanyalah sekedar target operasi. Para penjarah seperti berpesta," sambungnya.

Peristiwa Penjarahan

Penjarahan rumah Sri Mulyani terjadi pada Minggu dini hari. 

Halaman
12
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan