Jumat, 3 Oktober 2025

19 Kilometer Jalur Kereta Api Rangkasbitung-Pandeglang Akan Kembali Diaktifkan 2026

Kemenhub akan melakukan reaktivasi jalur kereta api Rangkasbitung-Pandeglang, Banten, tahun depan.

|
Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Choirul Arifin
Tribun Banten/Engkos Kosasih
REAKTIVASI RANGKAS-PANDEGLANG - Bentangan rel jalur kereta api yang menghubungkan Kota Rangkasbitung dengan Pandeglang yang tak lagi beroperasi. Kementerian Perhubungan akan melakukan reaktivasi jalur kereta api Rangkasbitung-Pandeglang, Banten, mulai tahun 2026. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan menghidupkan kembali (reaktivasi) jalur kereta api Rangkasbitung-Pandeglang, Banten, tahun 2026 setelah bertahun-tahun ditutup.

Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Allan Tandiono menyatakan, saat ini pemerintah masih mengkaji terkait rencana tersebut.

Kemenhub akan melibatkan Pemerintah Provinsi Banten untuk berbagi tugas dalam perencanaan reaktivasi jalur KA Rangkasbitung-Pandeglang.

"Terkait reaktivasi, untuk jangka menengah kami sudah rencanakan program reaktivasi jalur kereta api Rangkasbitung menuju Pandeglang Banten," ujar Allan di acara media briefing, dikutip Rabu (1/10/2025).

"Panjang jalurnya 19 kilometer dan akan dikerjasamakan. Terkait land clearing (pembebasan lahan) membutuhkan bantuan dari Pemda dan terkait prasarana reaktivasinya akan dilakukan oleh pemerintah pusat," tegas dia.

"Untuk (reaktivasi) jalur lainnya akan dikasi terkait prioritas dan kesiapannya karena besaran biaya sangat bergantung pada panjang jalur, kondisi prasarana eksisting, kebutuhan pembebasan lahan serta standar teknis yang akan diterapkan," ungkapnya.

Allan meyakini reaktivasi jalur kereta Rangkasbitung-Pandeglang ini akan memberikan manfaat sosial ekonomi yang besar bagi masyarakat sekitar.

"Reaktivasi jalur dan juga pengembangan jalur kereta ke depannya diperluaskan untuk memberikan manfaat sosial ekonomi yang besar, untuk masyarakat terutama dalam mobilitas, distribusi logistik dan pemerataan pembangunan," kata dia.

Status PSN Sejak 2018 Tak Kunjung Dimulai

Rencana aktivasi jalur kereta api Rangkasbitung-Pandeglang hingga Labuan sebenarnya sudah menjadi salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) dan sudah lama dibahas oleh pemerintah sejak 2018.

Pemprov Banten sudah mendata mendata rumah warga yang menempati lahan di jalur rel kereta api dan harus dibebaskan dulu.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Banten, Tri Nurtopo dikutip Tribun Banteb, mengaku belum dapat memastikan kapan jalur kereta api Rangkasbitung-Labuan akan dibangun.

Baca juga: Jalur Kereta Api Iran-China Resmi Beroperasi, Teheran Bongkar Blokade Ekonomi Amerika Serikat

Rencana pemberian dana kerohiman untuk warga yang rumahnya terdampak kereta api batal dilakukan di 2023 karena keterbatasan anggaran yang dimiliki pemerintah pusat.

Reaktivasi jalur kereta api Rangkasbitung-Labuan semula akan dieksekusi tahun 2023-2024 tapi batal.

Menurut Tri, ada sekita 1.000 lebih warga dari segmen satu, yakni Rangkasbitung - Pandeglang yang akan mendapatkan dana kerohiman.

Sedangkan untuk warga yang tinggal di lahan kereta api di segmen dua, yakni Pandeglang - Labuan belum ada rumah warga yang didata.

"Karena rencana pembangunannya itu di segmen satu dulu, sehingga dari Pandeglang kesana belum didata. Tapi, karena yang segmen satu belum (dibayar) nanti diitung ulang lagi," ujarnya.

Baca juga: Mulai 29 Juni, Penumpang KRL dari Serpong-Rangkasbitung Pindah ke Jalur 3 di Stasiun Tanah Abang

Jalur kereta api Rangkasbitung - Labuan dibangun zaman penjajah Belanda tahun 1908 dan setelah Indonesia merdeka pernah dikelola oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI) sampai tahun 1982 dan kemudian tidak lagi diaktifkan.

Jalur kereta api tersebut resmi ditutup pemerintah tahun 1984 karena kalah bersaing dengan moda transportasi lain (angkutan antar kota dan bus).

Rute ini memiliki total panjang 55,6 kilometer dan di atas area relnya sudah banyak berdiri bangunan, mulai dari rumah warga, musala, masjid dan sekolah.

Salah seorang warga Pandeglang, Eji Parid mengharapkan rute kereta api tersebut segera diaktifkan lagi agar warga yang hendak menuju Kota Jakarta mudah mendapatkan pilihan moda transportasi.

"Sebetulnya sayang kalau enggak diaktifkan lagi," kata dia.

Laporan Reporter: Engkos Kosasih | Sumber: Tribun Banten

 

 

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved