Selasa, 7 Oktober 2025

Mushola Ambruk di Sidoarjo

Kementerian PU Turunkan Puluhan Personil dan Alat Berat Tangani Reruntuhan Gedung Ponpes Al Khoziny

Alat berat yang diturunkan ke Ponpes Al Khoziny meliputi 1 unit excavator breaker, 12 dump truck, 4 jack hammer, 3 bar cutter/blender serta 1 crane.

dokumentasi Kementerian PU
KERAHKAN ALAT BERAT - Menteri PU Dody Hanggodo saat mengunjungi reruntuhan bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (6/10/2025).  

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menurunkan berbagai alat berat dan personel untuk membersihkan puing beton reruntuhan bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, yang ambruk Senin sore, 19 September 2025.

Alat berat yang diturunkan meliputi 1 unit excavator breaker, 12 unit dump truck, 4 jack hammer, 3 bar cutter/blender, serta 1 mobile crane.

Alat-alat berat tersebut dikerahkan Kementerian PU melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur–Bali Jatim–Bali berikut 34 personel lapangan yang terdiri dari operator, driver, tenaga kerja, pelaksana dan koordinator di bawah koordinasi Tim Reaksi Cepat (TRC) Kementerian PU.

Kegiatan pembersihan dan evakuasi material reruntuhan dilakukan secara terkoordinasi bersama aparat kepolisian, TNI, Tim SAR, dan Pemerintah Daerah.

“Kami harap seluruh proses pembersihan dilakukan dengan standar keselamatan kerja dan memperhatikan kondisi bangunan sekitar yang masih berdiri,” kata Menteri PU Dody Hanggodo dikutip dari siaran pers pada Selasa (7/10/2025).

Menteri PU Dody Hanggodo mengatakan saat ini fokus utama adalah penanganan tanggap darurat agar proses evakuasi dan pembersihan material dapat berjalan cepat, aman, dan terkoordinasi.

Dia juga menyampaikan duka citanya atas musibah yang menimpa keluarga besar Pondok Pesantren Al Khoziny.

"Saat ini yang paling utama adalah memastikan keselamatan dan penyelesaian tahap tanggap darurat. Kami siap memberikan bantuan teknis, termasuk pembersihan," ujar Dody.

Pihaknya akan memperkuat koordinasi lintas kementerian dan pemerintah daerah untuk terus mensosialisasikan pentingnya izin dan sertifikasi bangunan, khususnya pondok pesantren.

Koordinasi ini di antaranya akan melibatkan Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Agama.

Sosialisasi dibutuhkan agar seluruh pondok pesantren memahami pentingnya Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) serta standar kualitas bangunan yang memenuhi standar keselamatan.

Sampai hari ke-8 proses pencarian korban ditemukan 6 potongan tubuh korban di lokasi reruntuhan.

Baca juga: Sudah 66 Korban Meninggal, Belasan Lainnya Diduga Masih Tertimbun Reruntuhan Ponpes Al Khoziny

Senin (6/10/2025) kemarin, Tim SAR Gabungan kembali mengevakuasi lima korban. Dengan tambahan 5 korban tersebut, total sudah ada 163 orang korban. 

Rinciannya, 104 orang korban selamat dan 59 orang meninggal dunia. "Semua sudah dibawa ke RS Bhayangkara Surabaya untuk proses identifikasi tim DVI Polda Jatim," kata Direktur Operasi Basarnas Laksamana Pertama TNI Yudhi Bramantyo.

Baca juga: Isak Tangis Sambut Jenazah Santri Ponpes Al Khoziny di Bangkalan, Keluarga: Itu Musibah dari Allah

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved