Selasa, 7 Oktober 2025

Pemerintah Siapkan Regulasi untuk Gaet Investasi Sektor Carbon Capture and Storage

Pemerintah Indonesia terus memperkuat strategi untuk menarik investasi di sektor penangkapan dan penyimpanan karbon

Penulis: Lita Febriani
Editor: Sanusi
Lita Febriani/Tribunnews.com
IICCS FORUM 2025 - Pembukaan The 3rd Indonesia International CCS Forum (IICCS) 2025 di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta, Selasa (7/10/2025). Indonesia memiliki kapasitas penyimpanan CCS 600 gigaton. (Tribunnews.com/Lita Febriani). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Indonesia terus memperkuat strategi untuk menarik investasi di sektor penangkapan dan penyimpanan karbon atau Carbon Capture and Storage (CCS). 

Langkah ini dilakukan lewat penyusunan regulasi fundamental hingga penyelenggaraan forum internasional yang mempertemukan pelaku industri energi dan investor.

Executive Director Indonesia CCS Center (ICCSC), Belladonna Troxylon Maulianda, mengatakan bahwa pemerintah telah menyiapkan kerangka regulasi sebagai landasan investasi CCS.

Baca juga: BTN Resmi Gabung Partnership for Carbon Accounting Financials

“Strategi pemerintah Indonesia untuk menaikkan investasi CCS adalah dengan memberikan regulasi yang fundamental dan implementatif,” ujar Bella saat membuka The 3rd Indonesia International CCS Forum (IICCS) 2025 di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta, Selasa (7/10/2025).

Sejumlah regulasi telah diterbitkan, seperti Perpres Nomor 14 Tahun 2024, Permen ESDM Nomor 2 Tahun 2023, Permen ESDM Nomor 16 Tahun 2024, serta PTK SKK Migas Nomor 70 Tahun 2024. Selain itu, Indonesia juga telah mengadopsi empat standar ISO yang kini menjadi bagian dari Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk CCS.

“Ke depan, peraturan turunannya akan dibuat oleh Kementerian ESDM, Kementerian Perindustrian, Kementerian Perhubungan, dan Kementerian Investasi. Saat ini, Kementerian Investasi juga tengah menyusun beberapa KBLI baru untuk rantai nilai CCS, mulai dari penangkapan, penyimpanan, hingga pemanfaatan,” tambah Bella.

Baca juga: Fitur Carbon Footprint Jadi Solusi Transportasi Efisien dan Ramah Lingkungan di KAI

Forum tahunan IICCS disebut Bella sebagai salah satu inisiatif strategis pemerintah untuk menjaring minat investor, baik dari dalam maupun luar negeri.

“Ini adalah salah satu strategic initiative yang kami gelar setiap tahun,” ujarnya.

Wakil Ketua MPR RI, Eddy Soeparno, yang turut hadir dalam forum tersebut, menyebut CCS sebagai solusi transisi energi rendah karbon yang sangat potensial bagi Indonesia.

“Kita diberkahi kapasitas penyimpanan karbon yang sangat besar, 600 gigaton. Itu terbesar keempat di dunia, dan tidak dimiliki negara-negara lain,” kata Eddy.

Ia menjelaskan, negara-negara dengan emisi karbon tinggi seperti Jepang, Korea, Taiwan, dan Singapura tidak memiliki kapasitas penyimpanan yang memadai. Hal ini membuka peluang bagi Indonesia untuk menjadi tujuan utama penempatan karbon.

“Kita punya potensi besar untuk menangkap peluang ini dalam bentuk investasi,” lanjutnya.

Eddy juga menyoroti potensi pasar domestik. Menurutnya, industri besar seperti besi baja, petrokimia, semen, dan pupuk yang menyumbang emisi karbon signifikan akan terdorong menggunakan CCS seiring ketatnya regulasi lingkungan.

“Salah satu opsi yang bisa dilakukan adalah melalui IICCS ini. Kita tangkap karbonnya, lalu kita injeksi ke tempat penyimpanan yang jumlahnya sangat besar di Indonesia,” jelas Eddy.

Dengan dukungan regulasi, forum investasi, dan potensi penyimpanan karbon yang besar, Indonesia optimistis bisa memperkuat posisinya sebagai pusat pengembangan CCS di kawasan Asia Pasifik.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved