PTPN I Regional 2 Memanen Cuan dari Agrowisata dan Industri Makanan
Lima ikon destinasi wisata agro dengan basis keunggulan komoditas teh dikembangkan sebagai pengembangan Industri Hilir Teh
Sedangkan di bidang kuliner atau gerai food and beverage (makanan dan minuman) terdapat di Bosscha Space (Bandung), Café Walini By Me (Dusun Bambu Bandung dan Nimo Pangalengan), Café Hi Tea (Puncak Bogor), serta Manoe Coffee (Subang).
"Pengembangan lini F&B ini merupakan upaya kami untuk membawa citra teh dan kopi berkualitas dari kebun kami langsung ke gaya hidup konsumen modern. Tempat-tempat seperti Bosscha Space dan Café Walini menjadi showcase bagi produk-produk IHT kami," tambah Desmanto.
Sejalan dengan pariwisata, pengembangan IHT terus diintensifkan. Langkah ini meliputi diversifikasi produk dari teh curah menjadi teh kemasan premium, teh ready-to-drink, hingga produk turunan berbasis teh lainnya.
Strategi IHT ini bertujuan untuk memperkuat brand image dan daya saing PTPN I Regional 2 di pasar ritel nasional maupun global, serta menjamin serapan bahan baku dari kebun sendiri.
Strategi diversifikasi ini mendapat dukungan penuh dari Holding Perkebunan.
Melalui strategi ini, PTPN I Regional 2 optimis dapat memberikan kontribusi yang lebih besar bagi kinerja Holding PTPN I dan berperan aktif sebagai agen pembangunan ekonomi daerah melalui penciptaan lapangan kerja dan promosi potensi daerah.
Direktur Utama PTPN I Teddy Yunirman Danas menyatakan dukungan penuh terhadap ekspansi dan kreativitas PTPN I Regional 2 yang serius menggarap bisnis nonkomoditas sesuai dengan potensi aset yang ada. Teddy mengatakan, seiring dengan kebijakan pemegang saham yang memberi keleluasaan mengembangkan bisnis nonkomoditas, manajemen mengapresiasi kreativitas insan PTPN dengan menggerakkan unit bisnis baru.
"Sejak awal dibentuknya Subholding Supporting Co di PTPN Group, PTPN I telah merumuskan langkah-langkah strategisnyany, baik jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Ruang konsolidasi selama menjelang dua tahun ini sudah cukup untuk mengindentifikasi dan membidik profit centre baru.
Semua langkah optimalisasi berbasis kepada potensi aset yang ada. Seperti di Regional 2 ini, potensi hospitality sangat menonjol. Saya yakin, bidang ini akan menjadi keunggulan kita ke depan," kata Teddy.
Senada dengan Teddy, Sekretaris Perusahaan PTPN I Aris Handoyo menegaskan bahwa optimalisasi aset merupakan mandat utama perusahaan yang dituangkan dalam konsep transformasi bisnis di PTPN Group.
Ia menyebut strategi PTPN I Regional 2 dalam mengembangkan IHT dan Agrowisata adalah langkah progresif yang harus didukung.
"Ini bukan hanya soal profit, tapi bagaimana kita bisa memaksimalkan setiap jengkal aset untuk memberikan manfaat ekonomi dan sosial yang berkelanjutan bagi masyarakat dan negara. Kolaborasi antara bisnis komoditas inti, IHT, dan Agrowisata adalah formula keberlanjutan. Kami mengundang masyarakat untuk menikmati keindahan alam dan kualitas produk terbaik dari perkebunan PTPN I Regional 2," kata Aris Handoyo.
Program CSR Strategis PT Ganda Alam Makmur Hasilkan Agrowisata Modern di Kutai Timur |
![]() |
---|
Christopher Lawrence Bailey, Membangun YAVA Dengan Hati |
![]() |
---|
Pengusaha Mamin dan Tekstil Perlu Stimulus untuk Tingkatkan Gairah Pasar |
![]() |
---|
Tergeser Jerman, Indonesia Berada di Posisi Empat Eksportir Produk Olahan Kakao Dunia |
![]() |
---|
SIAL Interfood 2024 Resmi Dibuka, Hadirkan Pelaku Industri Makanan-Minuman Lokal dan Global |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.