Tangan-Tangan Perempuan Tangguh Tapanuli Selatan Menghidupkan Ekonomi Daerah
Melalui usaha, ketekunan dan dukungan dari berbagai pihak, UMKM lokal di Tapanuli Selatan membuktikan bahwa mereka bisa bersinar dari bumi Andalas.
Saat ini, kelompok tersebut telah siap melayani berbagai permintaan jasa rias dan pernikahan secara profesional.
“Kami sedang proses membangun Wedding Organizer. Jumlah binaan MUA PTAR, ada 23 orang (dengan saya). Rancangannya sudah dari 2024, tapi baru mulai jalan di 2025,” jelas Lina dengan semangat.
Baca juga: Berawal dari Hobi, Lina Kini Bangun Wedding Organizer Berkat Pembinaan PT Agincourt Resources
Bagas Silua sebagai Pusat Kolaborasi UMKM
Baik Shanty maupun Lina kini sama-sama memanfaatkan Bagas Silua sebagai pusat kegiatan usaha mereka.
Tempat ini tidak hanya menjadi lokasi penjualan produk, tapi juga ruang diskusi, pelatihan, dan pertemuan antar pelaku UMKM.
Senior Manager Community Christine Pepah, menyampaikan bahwa dengan adanya Bagas Silua menjadi tempat yang nyaman bagi masyarakat untuk memperkuat jejaring lokal demi naik kelasnya UMKM sekitar lingkar tambang.
"Kami akan terus memberikan pendampingan dan dukungan kepada para pelaku UMKM agar produk mereka semakin berkualitas dan mampu bersaing di pasar yang lebih luas," ujarnya.

Komitmen untuk Kemandirian dan Keberlanjutan
PTAR tak hanya memberikan bantuan teknis dan fasilitas, tetapi juga mendengarkan kebutuhan para pelaku usaha.
Baik dalam hal pelatihan, pengelolaan limbah, hingga pengembangan usaha jasa, semua dilakukan dengan pendekatan yang responsif dan solutif.
Dengan pemanfaatan media sosial dan teknologi digital, PTAR mendorong UMKM lokal agar mampu menjangkau pasar lebih luas dan bersaing dengan pelaku usaha dari daerah lain.
Komitmen ini menjadi bagian dari upaya menciptakan ekonomi lokal yang berkelanjutan dan inklusif.
Menjadi Inspirasi Bagi Sekitar
Kisah Shanty dan Lina adalah cermin semangat perempuan di daerah yang mampu bertumbuh melalui kolaborasi yang tepat.
Melalui dukungan, pelatihan, dan ruang berkembang yang diberikan oleh PTAR, mereka membuktikan bahwa usaha lokal pun bisa bersinar, bahkan dari bumi Andalas tepatnya di Tapanuli Selatan.
Keduanya kini menjadi inspirasi bagi banyak pelaku UMKM lain untuk terus berinovasi, berbagi, dan membangun masa depan ekonomi yang lebih mandiri dan berdaya. (*)
(Andrakp/Tribunnews.com)
Jawa Banget, UMKM Kreatif yang Lestarikan Budaya Lewat Kerajinan Bernuansa Aksara Jawa |
![]() |
---|
Suryoart Craft, Dari Hobi Jadi Kerajinan Lokal Bernuansa Budaya yang Mendunia |
![]() |
---|
Fashion Sheffa: Gaya Handmade yang Menjaga Tradisi di Tengah Arus Modernitas |
![]() |
---|
Julia Craft, UMKM Kreatif Asal Klaten dengan Sentuhan Personal di Setiap Produk |
![]() |
---|
Elyaza, Kerajinan Daur Ulang yang Tumbuh dari Pandemi dan Menggerakkan Masyarakat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.