Kepala BPOM Taruna Ikrar Inisiasi Pengembangan Obat Herbal Lewat Kolaborasi WHO IRCH
Indonesia berupaya mempercepat kemandirian farmasi nasional melalui pengembangan obat bahan alam atau fitofarmaka.
Diyakini bahwa obat-obatan herbal digunakan untuk mendukung proses penyembuhan, mencegah infeksi, dan memberikan efek anestesi.
Namun, jumlah produk obat herbal yang terdaftar di BPOM masih terbatas. Meskipun lebih dari 18.000 obat herbal/jamu telah terdaftar, jumlah obat herbal terstandar (OHT) dan fitofarmaka masih sangat rendah, hanya 71 OHT dan 20 produk fitofarmaka.
Baca juga: Riset Obat Herbal Asli Indonesia Jadi Perhatian WHO dan BPOM RI
Hal ini menunjukkan bahwa potensi keanekaragaman hayati herbal Indonesia yang kaya masih memiliki peluang luas untuk dieksplorasi, dikembangkan, dan dimanfaatkan secara optimal.
Sebagai tuan rumah forum bergengsi yang dihadiri 58 peserta dari 24 negara anggota WHO IRCH, Indonesia memanfaatkan momentum ini untuk memperlihatkan kemajuan nyata dalam riset, regulasi, dan hilirisasi obat bahan alam, termasuk fitofarmaka.
Menurut Prof. Taruna, kolaborasi antara BPOM, WHO, dan pelaku industri farmasi merupakan langkah konkret untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu pusat pengembangan obat berbasis biodiversitas di dunia.
| 14 Anak Tewas Usai Minum Sirup Batuk di India, BPOM Pastikan Coldrif Syrup Tak Beredar di Indonesia |
|
|---|
| 5 Populer Nasional: Jumlah Siswa Keracunan MBG Capai 9.089 - Mantan Dirut PGN Jadi Tersangka |
|
|---|
| BGN Sebut SPPG Seluruh Indonesia Bakal seperti SPPG Polri usai Keracunan Massal MBG, Apa Bedanya? |
|
|---|
| Anggota Komisi IX DPR Irma Suryani Soroti Label Sertifikasi Layanan MBG: Banyak Diperjualbelikan |
|
|---|
| BPOM Beberkan Penyebab Keracunan MBG: Mayoritas SPPG Baru Beroperasi Sebulan |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.