Reformasi Struktural dan Investasi Padat Karya Jadi Kunci Turunkan ICOR
Sektor pariwisata merupakan contoh sektor investasi potensial yang bisa mempercepat penurunan ICOR Indonesia.
Ringkasan Berita:
- Pemerintah perlu mempercepat reformasi struktural dan mendorong investasi padat karya untuk mengefisiensikan pertumbuhan ekonomi.
- Saat ini ICOR Indonesia masih berada di level sekitar 6,2, sementara pemerintah menargetkan bisa menurunkannya ke kisaran 4-5.
- Sektor pariwisata merupakan contoh sektor investasi potensial yang bisa mempercepat penurunan ICOR Indonesia.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah perlu mempercepat reformasi struktural dan mendorong investasi padat karya untuk menurunkan Incremental Capital Output Ratio (ICOR), sehingga pertumbuhan ekonomi nasional bisa lebih efisien.
Chief Economist PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. Leo Putera Rinaldy mengatakan, saat ini ICOR Indonesia masih berada di level sekitar 6,2, sementara pemerintah menargetkan bisa menurunkannya ke kisaran 4-5 dalam jangka menengah hingga panjang.
"Kalau ICOR 6,2 kita nggak turunkan, pertumbuhan investasi untuk mencapai pertumbuhan ekonomi lebih tinggi itu harus double digit terus. Jadi ICOR itu harus diturunkan arahnya ke sana," ujar Leo dalam forum diskusi "BNI Economic Perspective: Navigating Shifts, Building Resilience" di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (24/10/2025).
Menurut Leo, penurunan ICOR dapat dicapai melalui reformasi kebijakan struktural yang mendorong efisiensi investasi dan memperkuat daya saing sektor produktif.
Salah satu fokus utama adalah meningkatkan kualitas investasi yang juga menciptakan lapangan kerja (job creation).
"Harus ada kebijakan untuk mendorong investasi yang sifatnya labor intensive, supaya job creation bisa terjadi," jelasnya.
Sektor pariwisata merupakan contoh sektor investasi potensial yang bisa mempercepat penurunan ICOR Indonesia. Sektor ini dinilai memiliki keterkaitan luas dengan berbagai bidang usaha lain, sehingga dampak ekonominya lebih besar.
Selain itu, Leo menilai kombinasi antara pembangunan hard infrastructure dan soft infrastructure, serta integrasi ekonomi nasional ke rantai pasok global (global supply chain) juga penting untuk menciptakan efisiensi investasi jangka panjang.
Baca juga: Ekonom BNI: Kebijakan Fiskal Agresif Ala Purbaya Bikin BI Lebih Fokus ke Stabilitas
"Fokusnya adalah mendorong investasi tapi di saat yang sama menurunkan ICOR, karena variabel investasi inilah yang bisa mendorong pertumbuhan ekonomi lebih tinggi," tutur Leo.
| Dunia Usaha Siap Sokong Pertumbuhan Ekonomi tapi Perlu Reformasi Struktural |
|
|---|
| Kemendagri dan Kemenkeu Dorong Daerah Percepat Realisasi Belanja |
|
|---|
| Presiden Prabowo dan Jajarannya Diminta Ubah Mesin Pertumbuhan Ekonomi dari Komoditas ke Manufaktur |
|
|---|
| Purbaya Ingatkan Pertumbuhan Ekonomi Tak Merata Bakal Munculkan Demo Masyarakat |
|
|---|
| Ekspor Ekraf Capai Rp 400 Triliun, Siap Jadi Motor Baru Pertumbuhan Ekonomi Nasional |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.