Senin, 3 November 2025

Permintaan Nasional Masih Lesu, Industri Semen Optimalkan Pasar Ekspor

Industri semen nasional tidak hanya berfokus pada transformasi pasar domestik tetapi juga terus memperluas penetrasi di pasar regional.

handout
PASAR EKSPOR - Pekerja mengangkut semen di gudang. Hingga kuartal III tahun 2025, Semen Indonesia mencatatkan penjualan regional sebesar 6,08 juta ton, naik 18% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 5,16 juta ton. 

Ringkasan Berita:
  • SMGR catat volume penjualan mencapai 27,46 juta ton.
  • Memperluas penetrasi di pasar ekspor atau regional.
  • Penjualan semen nasional di pasar domestik turun 2,4 persen.

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Industri semen nasional mengoptimalkan pasar ekspor di tengah kondisi pasar dalam negeri yang masih terkontraksi atau lesu.

Emiten atau perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) mencatat volume penjualan mencapai 27,46 juta ton dengan pendapatan Rp 25,30 triliun berdasarkan laporan keuangan konsolidasi tidak diaudit (unaudited) periode Januari–September 2025.

Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni, mengatakan, perseroan tidak hanya berfokus pada transformasi pasar domestik tetapi juga terus memperluas penetrasi di pasar ekspor atau regional.

Baca juga: Harga Komiditi Dasar di Papua Masih Mahal, Harga Satu Sak Semen Rp1 Juta

“Hingga kuartal III tahun 2025, perseroan mencatatkan penjualan regional sebesar 6,08 juta ton, naik 18 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 5,16 juta ton,” ujar dikutip dari Kontan, Senin (3/11/2025).

Menurut Vita, strategi tersebut menjadi kunci perseroan dalam mempertahankan pertumbuhan di tengah penurunan permintaan semen di dalam negeri.

Tercatat, data Asosiasi Semen Indonesia (ASI), penjualan semen nasional di pasar domestik turun 2,4 persen secara tahunan menjadi 45,67 juta ton hingga kuartal III 2025.

Dari sisi laba, perseroan membukukan keuntungan sebesar Rp 114,84 miliar yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk, sementara EBITDA tercatat Rp 3,28 triliun.

Selain memperkuat pasar ekspor, perseroan juga aktif mengelola pasar mikro domestik dan menjadi pemain utama dalam berbagai proyek infrastruktur nasional, yang ikut mendorong peningkatan penjualan kuartalan secara konsisten.

Perusahaan berhasil menekan beban pokok pendapatan turun 0,6% year-on-year (yoy) dan beban operasional (di luar pos lainnya) turun 2,3% yoy. 

Lebih jauh, penerapan tata kelola keuangan yang ketat membuat biaya keuangan bersih turun signifikan hingga 35,5% yoy, memperkuat daya tahan kinerja keuangannya.

“Berbagai inisiatif strategis ini membantu SMGR tetap mencatatkan profitabilitas pada sembilan bulan pertama tahun 2025," paparnya.

Ia menegaskan bahwa perisahaan akan terus bersikap adaptif dan inovatif agar dapat mempertahankan profitabilitas serta memberi nilai tambah bagi para pemangku kepentingan.

Sambut Positif Program Pemerintah

Selain memperkuat strategi bisnis internal, perseroan menyambut positif berbagai program pembangunan pemerintah yang berpotensi meningkatkan permintaan semen, seperti proyek 3 juta rumah, pembangunan giant sea wall, serta program Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG), Koperasi Desa Merah Putih, dan Sekolah Rakyat.

“Dengan produk yang inovatif dan jaringan distribusi yang luas, SIG siap berkontribusi dalam menyukseskan proyek-proyek strategis nasional di seluruh wilayah Indonesia,” tutur Vita.

 

 

 

Artikel ini telah tayang di Kontan dengan judul Semen Indonesia (SMGR) Kantongi Laba Rp 114,84 miliar pada Kuartal III-2025

 

Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved