Tingkat Kesadaran Masyarakat soal Perencanaan Warisan Meningkat, tapi Kesiapan Tergolong Rendah
Kesadaran terhadap alat perencanaan seperti surat wasiat, perwalian, dan penasihat keuangan tinggi, namun penggunaannya rendah
Ringkasan Berita:
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tingkat kesadaran terhadap pentingnya perencanaan warisan di masyarakat saat ini semakin meningkat, tetapi secara kesiapan masih tergolong rendah.
Hal ini diketahui dari survei terbaru yang dilakukan Sun Life Indonesia dengan tajuk Passing the Torch: Building Lasting Legacies in Asia, yang menunjukkan bahwa keamanan finansial menjadi fondasi utama dalam perencanaan warisan di kawasan Asia.
Baca juga: Potensi Pasar Gen Z Rp1.500 Triliun, Industri Asuransi Perlu Maksimalkan Strategi
Survei ini melibatkan lebih dari 3.000 responden di Hong Kong, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Vietnam, untuk menggali lebih dalam pandangan, perilaku, dan aspirasi masyarakat Asia dalam merencanakan warisan, baik dalam bentuk kekayaan finansial maupun nilai-nilai dan tradisi keluarga.
Dalam survei, hanya 19 persen responden yang merasa benar-benar siap jika harus meninggalkan warisan hari ini, meningkat sedikit menjadi 29% di kalangan masyarakat berpenghasilan tinggi.
Hanya 10% yang telah menyiapkan dan mengkomunikasikan rencana warisan secara lengkap, sementara hampir separuh (45%) baru memiliki sebagian rencana, dan 31% sama sekali belum menyiapkannya.
Kesadaran terhadap alat perencanaan seperti surat wasiat, perwalian, dan penasihat keuangan memang tinggi, namun penggunaannya masih rendah.
Sebanyak 70% mengetahui adanya dokumen perencanaan warisan, tetapi hanya 38% yang benar-benar menggunakannya. Begitu pula dengan penasihat keuangan—67% mengetahuinya, tetapi hanya 36% yang pernah berkonsultasi.
Sebagian besar diskusi tentang warisan di dalam keluarga juga belum terstruktur.
Baca juga: Inklusi di Ujung Jalan, Kisah Jaminan Asuransi Penyelamat Korban Kecelakaan
Hampir separuh (44%) masih dilakukan secara informal, padahal hanya 27% responden yang menganggap cara ini paling efektif.
Chief Marketing Officer Sun Life Indonesia, Maika Randini, mengatakan, banyak keluarga yang sudah mulai membicarakan soal warisan, tapi belum benar-benar membuat rencana konkret.
"Diskusi yang lebih terstruktur dan melibatkan seluruh anggota keluarga penting untuk menghindari konflik dan memastikan warisan dapat diteruskan dengan jelas dan berkelanjutan," papar Maika dikutip Rabu (5/11/2025).
Baca juga: Hari Asuransi 2025, BNI Life Edukasi Pelaku UMKM Kota Surabaya Pahami Pentingnya Asuransi
Khawatir Keberlanjutan
Survei mengungkap, sebanyak 60% responden mengaku khawatir kekayaan mereka tidak akan bertahan melewati generasi anak-anaknya.
Lebih dari separuh (55%) juga merasa bahwa ahli waris mereka belum memiliki kemampuan finansial yang cukup untuk mengelola harta peninggalan.
Hanya 31% yang percaya anak-anak mereka akan menjaga, mengembangkan, dan melanjutkan nilai-nilai serta kehendak mereka dalam hal pengelolaan kekayaan.
| Leony Eks Penyanyi Cilik Geram Harus Bayar Pajak Balik Nama Rumah Warisan Ayah: Nggak Masuk Akal |
|
|---|
| Kecewanya Ashanty, Tanah Warisan Ayah yang Simpan Kenangan Masa Kecil Kini Jadi Sengketa |
|
|---|
| Kini Berdamai, Kakak Mpok Alpa Nangis saat Aji Darmaji Minta Maaf soal Masalah Perwalian Anak |
|
|---|
| Curhat Penyanyi Leony Viral Soal Balik Nama Rumah Warisan Orang Tua, Biaya BPHTB Tak Masuk Akalnya |
|
|---|
| Desainer Giorgio Armani Tutup Usia, Tinggalkan Warisan Rp198 Triliun Tanpa Istri dan Anak |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.