RI Produsen Karet Alam Terbesar, Industri Nasional Perkuat Kolaborasi Hulu ke Hilir
Kolaborasi industri hulu hingga ke hilir terus didorong untuk meningkatkan posisi tawar Indonesia sebagai produsen karet alam terbesar.
Ringkasan Berita:
- Industri manufaktur karet dan plastik memperkenalkan inovasi terbaru.
- Inovasi lain yang diperkenalkan adalah teknologi multi-component moulding, robotic rotational moulding, serta integrasi AI.
- Plastics & Rubber Indonesia menjadi ekosistem kolaborasi hulu-hilir yang mencakup seluruh rantai nilai industri.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Upaya memperkuat kolaborasi industri hulu hingga ke hilir terus didorong untuk meningkatkan posisi tawar Indonesia sebagai produsen karet alam terbesar kedua di dunia.
Diantaranya, inovasi terbaru smart plastics dan bio-based materials untuk kebutuhan industri otomotif, kemasan dan elektronik.
Inovasi lain yang diperkenalkan adalah teknologi multi-component moulding, robotic rotational moulding, serta integrasi AI dan smart manufacturing untuk efisiensi, presisi, dan pengurangan limbah dalam proses produksi.
“Kami mengundang seluruh pemangku kepentingan di industri untuk hadir dan menyaksikan langsung inovasi serta peluang kolaborasi yang akan membentuk masa depan industri plastik dan karet yang lebih kuat, berkelanjutan, dan kompetitif di penyelenggaraan Plastics & Rubber Indonesia 2025," ungkap Meysia Stephannie, Portfolio Director PT Pamerindo Indonesia dikutip Jumat, 7 November 2025
Baca juga: APKARINDO Temui Mentan Amran, Bahas Solusi Industri Karet dan Dukung Pemberantasan Mafia Pertanian
Pameran internasional terbesar untuk sektor mesin, material, dan teknologi pengolahan plastik serta karet ini berlangsung pada 19–22 November 2025 di Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran, Jakarta.
Kegiatan ini menyoroti peran inovasi, digitalisasi, efisiensi energi,dan pengembangan material ramah lingkungan sebagai pendorong pertumbuhan industri di masa depan.
Tema yang diangkat adalah “Advancing Plastic for a Better Tomorrow.”
Dia mengatakan, Plastics & Rubber Indonesia menjadi ekosistem kolaborasi hulu-hilir yang mencakup seluruh rantai nilai industri, mulai dari material, teknologi, hingga pengemasan.
“Melalui integrasi pameran, kami menghubungkan pelaku industri dari produsen bahan baku, desainer moulding, hingga pelaku daur ulang dan kemasan, untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat pertumbuhan industri plastik dan karet di Asia Tenggara," sebutnya.
Kegiatan ini diselenggarakan bersamaan dengan event Plaspak Indonesia, Mould & Die Indonesia, Plastic Recycling Indonesia, dan Plastic Material & Chemical Indonesia untuk memperkuat pengembangan riset dan material plastik inovatif.
Kehadiran Propak Indonesia juga melengkapi ekosistem dengan solusi pemrosesan dan pengemasan industri, memperluas peluang kolaborasi lintas sektor bagi para pelaku industri seperti PackStar Competition, Indonesia Packaging Forum 2025, dan Sustainability & Packaging Clinic.
Penyelenggaraan event ini mendapat dukungan Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perindustrian RI melalui Direktorat Jenderal IKFT, demi memberikan dorongan kuat bagi eksposur produk lokal dan kolaborasi lintas negara. (tribunnews/fin)
| BNI Dukung Industri Film Nasional Lewat Kolaborasi dengan Iko Uwais di Film TIMUR |
|
|---|
| Misbakhun Sebut Penguatan KIHT Jadi Kunci Pembinaan dan Pemberantasan Rokok Ilegal |
|
|---|
| DPR Ungkap 60 Persen Bioskop Dikuasai Segelintir PH, Menekraf Siap Telusuri |
|
|---|
| Manufaktur Moncer di Kuartal III 2025, Investasi Tembus Rp 562,7 Triliun |
|
|---|
| Isuzu Siapkan Produk Baru untuk Sektor Agrikultur dan Sektor Publik Indonesia |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.