Warga Banyak Keluhkan Pupuk Subsisi di Aduan Lapor Pak Amran

Ringkasan Berita:

• Kanal pengaduan Lapor Pak Amran telah menerima sekitar 500-an laporan masyarakat sejak diluncurkan.
• Dari sekitar 500 aduan dari masyarakat, paling banyak berkaitan dengan penjualan pupuk subsidi di atas harga eceran tertinggi (HET).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kanal pengaduan Lapor Pak Amran yang dibuka Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman telah menerima sekitar 500-an laporan masyarakat sejak diluncurkan.

Amran mengungkap aduan yang masuk beragam, mulai dari harga pupuk subsidi yang dijual di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) hingga alat dan mesin pertanian (Alsintan) bantuan pemerintah yang dipindahtangankan.

Selain itu, ada laporan mengenai kebutuhan perbaikan irigasi dan cetak sawah.

Amran mengatakan dari sekitar 500 aduan dari masyarakat, paling banyak berkaitan dengan penjualan pupuk subsidi di atas HET.

Sebagaimana diketahui, harga pupuk subsidi telah turun 20 persen. Harga pupuk urea dari Rp 2.250 per kilogram (kg) turun Rp 450 menjadi Rp 1.800. Ini berlaku di seluruh Indonesia.

Lalu, untuk harga pupuk urea per sak dari Rp 112.500 turun menjadi Rp 90.000 per sak.

Kemudian, pupuk NPK dari Rp 2.300 per kg menjadi Rp 1.840 per kg. Untuk harga per sak dari Rp 115.000 menjadi Rp 92.000.

"Paling banyak [aduan soal] HET," kata Amran dalam konferensi pers di kantor Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Jumat (7/11/2025).

Ada pula pengaduan yang justru bernuansa kepentingan pribadi. Pelapor meminta agar orang yang dianggap mempersulit dirinya diganti posisinya dan ia yang menjadi penggantinya.

Baca juga: Pupuk Indonesia Siapkan 1,2 Juta Ton Pupuk Subsidi untuk Musim Tanam Oktober-Maret

"Ada yang satu paling menarik. Kita komunikasi. Kenapa pak? 'Ini kalau bisa memang jelek dari dulu, bisa enggak kami yang ganti.' Ah ini parah nih, enggak boleh mendzalimi orang," ujar Amran.

Kanal Lapor Pak Amran bisa diakses di nomor WhatsApp 082311109390.