Sinergi Lintas Sektor Dorong Kedaulatan Digital Lewat FEKDI x IFSE 2025
QRIS telah menjangkau hampir 60 juta pengguna di seluruh Indonesia, dengan sekitar 93 persen di antaranya merupakan pelaku UMKM.
Ringkasan Berita:
- Bank Indonesia menekankan pentingnya kolaborasi lintas otoritas dan industri untuk mempercepat transformasi digital nasional yang melibatkan regulator, kementerian dan pelaku industri.
- Bank Indonesia sudah memulai uji coba QRIS Cross-Border Indonesia–Korea Selatan setelah sukses diterapkan bersama Thailand, Malaysia, Singapura dan Jepang.
- QRIS telah menjangkau hampir 60 juta pengguna di seluruh Indonesia, dengan sekitar 93 persen di antaranya merupakan pelaku UMKM.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menegaskan pentingnya kolaborasi lintas otoritas dan industri untuk mempercepat transformasi digital nasional.
Menurutnya, sinergi antara regulator, kementerian, dan pelaku industri menjadi kunci percepatan transformasi digital ekonomi Indonesia sebagai bagian dari Asta Cita.
"Indonesia kini tumbuh sebagai salah satu ekonomi digital dengan pertumbuhan tercepat di dunia,” kata Perry Warjiyo saat membuka Festival Ekonomi dan Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) x Indonesia Fintech Summit & Expo (IFSE) 2025 yang berlangsung di JCC Senayan, Jakarta, 30 Oktober hingga 1 November 2025.
Bank Indonesia sudah memulai uji coba QRIS Cross-Border Indonesia–Korea Selatan, melanjutkan ekspansi konektivitas pembayaran lintas negara setelah sebelumnya diterapkan bersama Thailand, Malaysia, Singapura, dan Jepang.
Baca juga: Strategi Indonesia Gencarkan Transaksi QRIS Bikin Takut Banyak Negara
Saat ini, QRIS telah menjangkau hampir 60 juta pengguna di seluruh Indonesia, dengan sekitar 93 persen di antaranya merupakan pelaku UMKM, mencerminkan bahwa digitalisasi keuangan nasional tumbuh secara organik dari masyarakat dan menjadi fondasi utama inklusi ekonomi digital.
Sejalan dengan pernyataan Gubernur BI, PT Jalin Pembayaran Nusantara, bagian dari ekosistem Danantara melalui Holding BUMN Danareksa, turut mengambil peran aktif dalam pengembangan ekosistem pembayaran digital nasional.
Direktur Komersial Jalin, Eko Dedi Rukminto, mengatakan, keberhasilan uji coba pengembangan inovasi teknologi sistem pembayaran untuk fitur QRIS Tanpa Pindai (TAP) Tap In–Tap Out menjadi bukti nyata kontribusi perusahaan dalam mendukung terwujudnya visi Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2030.
Terkait perannya dalam penyediaan infrastruktur pembayaran nasional, Jalin memastikan konektivitas sistem pembayaran di seluruh lapisan masyarakat, baik dari bank, fintech, hingga ritel.
Melalui infrastruktur yang andal, aman, dan terintegrasi, Jalin mendukung misi Bank Indonesia untuk menciptakan sistem pembayaran yang terhubung, efisien, dan inklusif.
Penyelenggaraan FEKDI x IFSE 2025 juga menjadi panggung bagi inovasi strategis nasional yang memperkuat konektivitas sistem pembayaran Indonesia.
Salah satunya adalah peluncuran QRIS Tanpa Pindai (Tap In–Tap Out) di lima moda transportasi publik dan fasilitas parkir Jabodetabek (MRT Jakarta, LRT Jakarta, LRT Jabodebek, KRL Commuter Line, dan TransJakarta) yang memungkinkan masyarakat melakukan pembayaran cukup dengan satu sentuhan tanpa perlu memindai kode QR.
“FEKDI adalah bukti nyata bahwa transformasi digital hanya bisa berjalan melalui kolaborasi. Jalin berperan memastikan sistem pembayaran Indonesia tidak hanya efisien, tetapi juga berdaulat agar setiap transaksi, data, dan infrastruktur tetap berada dalam ekosistem nasional,” ujar Eko Dedi Rukminto.
Sebagai wujud nyata sinergi di FEKDI x IFSE 2025, Jalin memperkuat kolaborasi dengan perbankan dan fintech melalui sejumlah inisiatif strategis.
| Tantangan Utama Infrastruktur Digital di Indonesia Bukan Sekadar Teknologi, tapi Geografi |
|
|---|
| Dorong Lapangan Kerja, DPRD DKI Dukung Disnakertransgi Gelar Job Fair Digital |
|
|---|
| Piyu Padi Akui Era Digital Permudah Musisi Promosikan Karya, Tapi yang Membuatnya Sebal |
|
|---|
| Cadangan Devisa Indonesia Naik Jadi 149,9 Miliar Dolar AS pada Oktober 2025 |
|
|---|
| Sinergi Teknologi dan Pertahanan, Kemhan Kaji Penerapan AI untuk Manajemen Talent |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.