Indonesia Siap Jadi Pusat Pasar Karbon Dunia yang Berintegritas
Indonesia terus memperkuat ambisi iklimnya melalui Second NDC dengan target baru menuju Net Zero Emission 2060 atau lebih cepat.
Ringkasan Berita:
- Pemerintah RI meresmikan Paviliun Indonesia di penyelenggataan COP30 di Kota Belém, Brasil.
- Paviliun Indonesia menjadi sarana soft diplomacy yang memperkuat diplomasi resmi Indonesia di forum dunia.
- Indonesia terus memperkuat ambisi iklimnya melalui Second NDC dengan target baru menuju Net Zero Emission 2060 atau lebih cepat.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Republik Indonesia meresmikan Paviliun Indonesia di Konferensi Perubahan Iklim PBB ke-30 (COP30) di Belém, Brasil.
COP30 merupakan Konferensi Para Pihak ke-30 (COP) dari Konvensi Kerangka Kerja Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNFCCC) tentang perubahan iklim.
Ajang tersebut berlangsung sejak 10 hingga 21 November 2025.
Peresmian dilakukan Utusan Khusus Presiden RI Bidang Iklim dan Energi, Hashim S. Djojohadikusumo, ditandai dengan pemotongan tumpeng khas Indonesia sebagai simbol rasa syukur dan persatuan.
Hadir dalam acara tersebut Wakil Menteri Kehutanan Rohmat Marzuki, Duta Besar RI untuk Federasi Brasil Edi Yusup, serta perwakilan berbagai negara, organisasi internasional, dan sektor non-negara.
Dalam sambutannya, Hashim mengatakan, Paviliun Indonesia menjadi sarana soft diplomacy yang memperkuat diplomasi resmi Indonesia di forum dunia.
“Paviliun ini bukan sekadar pameran, tetapi ruang di mana ide bertemu aksi, dan kolaborasi mengubah ambisi menjadi tindakan nyata,” ujar Hashim dikutip Selasa (11/11/2025).
Hashim menegaskan, Indonesia hadir di COP30 dengan prinsip keadilan, tanggung jawab bersama namun berbeda, dan kemampuan masing-masing negara, serta komitmen untuk menjembatani ambisi global dengan implementasi nyata.
Ia menyampaikan, Indonesia terus memperkuat ambisi iklimnya melalui Second NDC yang disampaikan pada Oktober 2025, dengan target baru menuju Net Zero Emission 2060 atau lebih cepat.
Baca juga: Pemerintah Indonesia Mobilisasi 7,7 Miliar Dolar AS per Tahun dari Pasar Karbon
Selain itu, dua regulasi penting baru, Perpres No. 109/2025 tentang Waste-to-Energy dan Perpres No. 110/2025 tentang Nilai Ekonomi Karbon, menandai lahirnya ekosistem karbon nasional berintegritas tinggi, terbuka bagi partisipasi global dan berpotensi memobilisasi pendanaan hingga USD 7,7 miliar per tahun.
“Indonesia bertekad menjadi pusat global bagi pasar karbon berintegritas tinggi yang menciptakan dampak nyata, lapangan kerja hijau, dan ketahanan masyarakat,” tuturnya.
Baca juga: Edena Group Garap Pasar Karbon di Timur Tengah Senilai 100 Miliar Dolar AS
Pasar Karbon Berintegritas adalah mekanisme perdagangan emisi karbon yang berlandaskan kepercayaan, transparansi, dan standar global yang tinggi, yang bertujuan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi hijau dan inklusif.
Paviliun Indonesia di COP30 menjadi wadah kolaborasi lintas sektor, pemerintah, akademisi, dunia usaha, masyarakat sipil, dan generasi muda, untuk memperkuat kemitraan dan menampilkan inovasi iklim Indonesia di panggung dunia.
| Anggota Komisi XII DPR RI Sebut Terbitnya Perpres 110/2025 Jadi Momentum Nasional Ekonomi Hijau |
|
|---|
| AZEC: Airlangga Beber Peluang RI di Pembiayaan Transisi Energi dan Pasar Karbon |
|
|---|
| Wujudkan 'Net Zero Emission' Ekosistem Karbon Biru Harus Diperkuat |
|
|---|
| Edena Group Garap Pasar Karbon di Timur Tengah Senilai 100 Miliar Dolar AS |
|
|---|
| Pemerintah Genjot Efisiensi Energi Lewat Bangunan Hijau, Targetkan NZE 2060 |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.