Minggu, 16 November 2025

Industri MICE Jadi Harapan Baru Saat Sulitnya Mencari Pekerjaan di Indonesia

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada Agustus 2025 sebesar 4,85 persen, turun 0,06 persen poin dibanding Agustus 2024.

Istimewa
INDUSTRI MICE - Aktivitas mendekor untuk event di PT Metha Cahaya Mulia yang berlokasi di Tangerang, Banten. Industri MICE (Meetings, Incentives, Conventions, and Exhibitions) kini jadi harapan untuk kurangi angka pengangguran dalam negeri. 

Ringkasan Berita:
  • Anak SMA-SMK yang putus sekolah di seluruh Indonesia mencapai 9.391 orang.
  • Ketersediaan lapangan pekerjaan masih menjadi masalah besar di Indonesia.
  • Indonesia memiliki potensi ekonomi kreatif yang luar biasa.
 

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jumlah anak putus sekolah di Indonesia kian mengkhawatirkan. Data terbaru dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) mengungkapkan anak SMA-SMK yang putus sekolah di seluruh Indonesia mencapai 9.391 orang.

Mereka tergolong dalam anak-anak usia 16-18 tahun. Sedangkan secara keseluruhan ada lebih dari 4 juta anak-anak putus sekolah di Tanah Air. Penyebab anak-anak putus sekolah ini ada tiga. Ekonomi, ketersediaan sarana dan prasarana, serta pernikahan dini.

Sementara itu berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2025 jumlah angkatan kerja berdasarkan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) pada Agustus 2025 sebanyak 154,00 juta orang, naik 1,89 juta orang dibanding Agustus 2024. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) sebesar 70,59 persen, turun sebesar 0,04 persen poin dibanding Agustus 2024.

Baca juga: Agar Tidak Jadi Pengangguran Gen Z Harus Buka Ruang Kolaborasi

Penduduk bekerja pada Agustus 2025 sebanyak 146,54 juta orang, naik 1,90 juta orang dari Agustus 2024. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada Agustus 2025 sebesar 4,85 persen, turun 0,06 persen poin dibanding Agustus 2024.

Kendati data tersebut menunjukkan kenaikan, ketersediaan lapangan pekerjaan masih menjadi masalah besar di Indonesia.

Guna mengatasi hal itu ada inisiatif baru untuk memberdayakan individu dari kelompok rentan (masyarakat tidak mampu, putus sekolah dan tidak memiliki sertifikat keahlian) melalui pelatihan kejuruan dan pekerjaan yang layak di industri kreatif.

Salah satunya menyerap tenaga kerja melalui industri MICE (Meetings, Incentives, Conventions, and Exhibitions).

Executive Chairman Impact of Asia Limited dan IOA Global Pte Ltd, Daryl Tan mengatakan sebenarnya Indonesia memiliki potensi ekonomi kreatif yang luar biasa, dan potensi itu ada pada rakyatnya.

Karena itu lanjut Daryl, pihaknya melakukan sebuah agenda transformasi bisnis strategis yang memadukan pertumbuhan komersial dengan misi sosial.

Hal itu dilakukan guna memberdayakan individu dari kelompok rentan (masyarakat tidak mampu, putus sekolah dan tidak memiliki sertifikat keahlian) melalui pelatihan kejuruan dan pekerjaan yang layak di industri kreatif.

“Hari ini kita dapat melihat bahwa profit dan tujuan sosial dapat hidup berdampingan. Saat anda memberi orang martabat dan kesempatan, mereka tidak hanya akan membangun struktur sosial mereka akan membangun masa depan," ujar Daryl Tan dalam pernyataannya, Jumat(14/11/2025).

Mengusung filosofi tersebut pada pertengahan 2025, PT Metha Cahaya Mulia yang fokus di industri MICE mulai merekrut anggota tim baru dalam hal ini individu tanpa sertifikasi formal atau pelatihan sebelumnya, namun memiliki kemauan belajar yang kuat.

Melalui pelatihan internal dan bimbingan dalam keterampilan esensial seperti pertukangan kayu, desain, pengecatan, dan fabrikasi, tim baru ini telah berkontribusi menyelesaikan 20 proyek eksibisi besar di seluruh Indonesia, termasuk untuk beberapa merek regional terkemuka.

Lebih lanjut Daryl Tan menambahkan kolaborasi ini adalah bukti bahwa semua bisa menumbuhkan industri MICE Indonesia berkelas dunia sekaligus mengangkat talenta lokal yang terampil.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved