Santri Tak Wajib Ikut Pelatihan Konstruksi dari Pemerintah, Menteri PU: Kami Tak Arahkan Jadi Tukang
Kementerian PU menargetkan sekitar 2.500 santri dapat mengikuti dan mempelajari dasar-dasar konstruksi setiap tahun.
Ringkasan Berita:
- Pelatihan hanya diikuti jika santrinya menunjukkan ketertarikan.
- Ilmu konstruksi yang diberikan ini hanya sebatas pendidikan dasar.
- Kementerian PU menargetkan sekitar 2.500 santri dapat mengikuti dan mempelajari dasar-dasar konstruksi setiap tahun.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Santri-santri di berbagai pondok pesantren (ponpes) tidak wajib mengikuti pelatihan ilmu konstruksi yang disediakan pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum (PU).
Menteri PU Dody Hanggodo mengatakan pelatihan ini hanya diikuti jika santrinya menunjukkan ketertarikan. Jika tidak, mereka tidak perlu mengikutinya.
"Pendidikan santri itu kan bagian yang memang punya keinginan ya, kalau enggak [minat] ya enggak [perlu ikut, red]," kata Dody di Gedung Lemhannas, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (17/11/2025).
Dody menjelaskan bahwa ilmu konstruksi yang diberikan ini hanya sebatas pendidikan dasar.
Pemerintah sendiri bukan ingin mengarahkan para santri menjadi tukang bangunan. Oleh karena itu, pendidikan yang dibekali sebatas ilmu dasar.
"Kami cuma kasih pelajaran dasar saja, enggak lebih enggak kurang. Bukan kemudian kami mengarahkan santri menjadi tukang, enggak begitu juga, hanya punya basic lah gitu loh," ujar Dody.
Kementerian PU menargetkan sekitar 2.500 santri dapat mengikuti dan mempelajari dasar-dasar konstruksi setiap tahun.
Meski begitu, Dody tidak mempermasalahkan jika jumlah tersebut tidak terpenuhi karena program pendidikan ini bersifat sukarela, bukan kewajiban.
"Setiap tahun kami lakukan [pelatihan konstruksi], tapi ya bergantung ini ya, misalnya kita target 2.500 dan ternyata yang minat cuma 500, jadi tergantung keinginan juga, tergantung peminatnya," ucap Dody.
Baca juga: Sertifikasi Kompetensi Penting untuk Tingkatkan Kualitas SDM Konstruksi
Sebagai informasi, Kementerian PU telah mulai memberikan pelatihan ilmu konstruksi kepada para santri di pondok pesantren, menyasar 2.500 santri di 10 provinsi.
Program bernama Pelatihan dan Uji Kompetensi Tenaga Kerja Konstruksi Terampil ini dimulaidi Pondok Pesantren (Ponpes) Lirboyo, Kota Kediri, Jawa Timur, mulai 21 Oktober hingga 1 November 2025 diikuti 116 peserta.
Di program ini, para santri mendapatkan pengetahuan dasar mengenai konstruksi dan penerapan keselamatan kerja.
Para peserta yang lulus pelatihan akan memperoleh Sertifikat Kompetensi yang diakui secara nasional.
Para peserta tidak hanya belajar di kelas, tetapi juga praktik langsung di lapangan.
| Sertifikasi Kompetensi Penting untuk Tingkatkan Kualitas SDM Konstruksi |
|
|---|
| Tentara Australia Cicipi Air Sungai dari Mobil RO TNI, Reaksinya Tak Disangka |
|
|---|
| 116 Santri Lirboyo Ikuti Pelatihan Konstruksi dan Teknik Sipil |
|
|---|
| Pemerintah Melalui Kementerian PU akan Bekali Santri Ilmu Konstruksi Bangunan |
|
|---|
| KANNA Bantu Genesis Warehouse Wujudkan Manajemen Proyek Konstruksi yang Lebih Efisien |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.