Kamis, 13 November 2025

Stunting di Indonesia

Cerita Gubernur Kalimantan Timur Rudy Mas'ud Tekan Angka Stunting hingga Dapat Penghargaan

Gubernur Kalimantan Timur Rudy Mas'ud bercerita soal turunnya angka stunting di wilayahnya.

Editor: Wahyu Aji
Tribunnews.com/Rina Ayu
PENCEGAHAN STUNTING - Gubernur Kalimantan Timur Rudy Mas'ud bercerita soal turunnya angka stunting, saat ditemui di kantor Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI), Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (12/11/2025). Kalimantan Timur menjadi salah satu provinsi yang menerima penghargaan Provinsi dengan Capaian Intervensi Spesifik Stunting Terbaik Kategori Regional II. 

Ringkasan Berita:
  • Kaltim menerima penghargaan nasional sebagai provinsi dengan intervensi stunting terbaik kategori regional II dari Kemenkes RI.
  • Angka stunting di Kaltim turun dari 22,9 persen menjadi 22,2%, namun Gubernur Rudy Mas’ud menegaskan masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan.
  • Pemprov Kaltim memperkuat Posyandu, edukasi pernikahan dini, dan sistem data berbasis masyarakat (E-PPGBM) untuk mempercepat penurunan stunting.

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur Kalimantan Timur Rudy Mas'ud bercerita soal turunnya angka stunting, saat ditemui di kantor Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI), Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (12/11/2025).

Kalimantan Timur menjadi salah satu provinsi yang menerima penghargaan Provinsi dengan Capaian Intervensi Spesifik Stunting Terbaik Kategori Regional II.

Rudy Mas'ud menerima penghargaan dari Menteri Kesehatan (Menkes RI) Budi Gunadi Sadikin, dalam rangkaian Rapat Koordinasi Nasional Percepatan Penurunan Stunting yang dihadiri oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Gibran menegaskan pentingnya kerja kolaboratif antara pemerintah pusat dan daerah untuk mencapai target penurunan angka stunting nasional menjadi 14,2 persen pada 2029.

“Kuncinya ada pada sinergi antara pusat dan daerah,” ujar Gibran.

Diketahui, provinsi Kaltim pada tahun 2023 mencatat angka stunting  di 22,9 persen, dan tahun 2024 turun menjadi 22,2 persen. Meski turun, namun belum signifikan.

Rudy mengatakan, tak mau cepat puas, karena masih ada pekerjaan rumah yang perlu diselesaikan untuk bisa menekan stunting pada tahun-tahun mendatang.

Diperlukan penguatan koordinasi lintas sektor serta konsistensi program intervensi gizi di setiap daerah.

"Pastinya dengan MBG dan Posyandu akan diberdayakan. Termasuk memberikan penyuluhan pernikahan dini itu bisa dicegah dan remaja putri diberikan zat besi agar menghasilkan generasi-generasi yang sehat," ujar Rudy.

Seluruh kabupaten kota dan provinsi bahu-membahu bersama pemerintah pusat untuk menurunkan stunting.

Adapun upaya yang dilakukan bersama berupa:  keterlibatan tingkat RT/kelurahan untuk monitoring, sosialisasi dan penyuluhan untuk calon pengantin, ibu hamil, dan ibu menyusui.

Intervensi langsung ke keluarga dan anak.

Pemantauan data dan basis data untuk keluarga berisiko stunting (KRS) serta sistem pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat (E-PPGBM).

Hingga, provinsi menunjuk contoh daerah yang berhasil, yakni Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) sebagai daerah model karena berhasil menurunkan angka stunting.

“Acara hari ini soal penurunan stunting secara nasional. Kata pak wapres penurunan stunting tahun ini sudah baik. Kami provinsi Kaltim akan terus menekan angka stunting," ujar dia.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved