Rabu, 13 Agustus 2025

Ibadah Haji 2025

5 Tanda-tanda Masalah Kesehatan Jiwa yang Sering Dialami Jemaah Haji di Tanah Suci

Berikut inilah 5 tanda-tanda seorang jemaah haji mengalami masalah kejiwaan di Tanah Suci, lengkap dengan langkah awal yang bisa dilakukan.

Penulis: Lanny Latifah
Editor: Nuryanti
HO/MEDIA CENTER HAJI
PETUGAS HAJI MADINAH - Suasana Masjid Nabawi di Kota Madinah, hingga Kamis (8/5/2025) Madinah sudah dipadati jamaah haji dari Indonesia. Berikut inilah 5 tanda-tanda seorang jemaah haji mengalami masalah kejiwaan di Tanah Suci, lengkap dengan langkah awal yang bisa dilakukan. 

Namun, jika kecemasan tersebut menjadi berlebihan, tidak rasional, dan mengganggu aktivitas sehari-hari, misalnya takut keluar kamar, takut ke masjid meski ditemani, atau panik berlebihan saat berada di keramaian, maka ini memerlukan perhatian serius.

4. Kebingungan terhadap tempat, waktu, dan orang (disorientasi)

Jemaah yang mengalami masalah kejiwaan mungkin menunjukkan tanda-tanda kebingungan.

"Mereka bisa jadi tidak tahu sedang berada di mana, lupa hari atau tanggal, bahkan kesulitan mengenali teman serombongan atau pendampingnya," jelas dr. Upi.

Kondisi ini sering disebut disorientasi dan membutuhkan evaluasi lebih lanjut.

5. Terjadi perubahan mood yang cepat dan tidak terduga

Perhatikan fluktuasi suasana hati yang ekstrem dan cepat.

Seorang jemaah mungkin tiba-tiba menjadi sangat mudah marah karena hal sepele, atau sebaliknya, mendadak menjadi sangat sedih, menangis tanpa alasan yang jelas, padahal beberapa saat sebelumnya tampak biasa saja.

Baca juga: Suhu di Madinah Capai 45 Derajat Celcius, Jemaah Haji Dapat Bekal Masker dan Oralit

Langkah Awal yang Harus Dilakukan

Jika tanda-tanda tersebut teramati pada seorang jamaah, pendamping atau rekan jemaah diharapkan tidak mendiagnosis sendiri.

Langkah awal yang bisa dilakukan adalah mendekati jamaah tersebut dengan empati, mencoba mendengarkan apa yang dirasakan, dan membantu penyesuaian diri jamaah, misalnya membantu cara menggunakan kamar mandi atau cara menggunakan lift.

"Jangan ragu untuk segera melaporkan kondisi tersebut kepada ketua rombongan atau Tenaga Kesehatan Haji Kloter (TKHK) yang mendampingi. Mereka lebih kompeten untuk melakukan penilaian awal dan memberikan intervensi yang tepat, termasuk merujuk ke KKHI jika diperlukan," ujar dr. Upi.

(Tribunnews.com/Latifah)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan