Sabtu, 6 September 2025

Ibadah Haji 2025

Kisah Sutiah, Jemaah Haji Berusia 107 Tahun: Ungkap Rahasia Kuat Menunaikan Ibadah

Sutiah, jemaah haji tertua 107 tahun, bagikan rahasia kuat dan semangatnya menunaikan ibadah di Tanah Suci Madinah 2025.

Penulis: Dewi Agustina
Editor: Glery Lazuardi
Tribunnews.com/Handout
JEMAAH HAJI INDONESIA - Sutiah Sunyoto, jemaah haji tertua tahun 2025, tersenyum penuh semangat di Tanah Suci meski berusia 107 tahun, membuktikan iman dan tekad tak mengenal batas usia. 

TRIBUNNEWS.COM, JEDDAH - Di usia 107 tahun, Sutiah Sunyoto menunaikan ibadah haji dengan semangat luar biasa yang mengharukan banyak orang. 

Rahasia kekuatannya hanya hidup sederhana, makan sayur, dan rutin membaca ayat kursi, membuktikan bahwa iman dan tekad bisa mengalahkan batas usia.

Sutiah merupakan salah satu dari sebanyak 22.454 jemaah lansia yang kini sudah berada di Madinah, Arab Saudi. Mereka datang ke Tanah Suci dengan niat menunaikan ibadah haji meski dalam kondisi yang sudah sepuh.

Meski sudah berusia lanjut, nyatanya kondisi itu tak menghalangi keinginan mereka untuk menjalankan rukun Islam kelima ini. Semangat tetap menghiasi wajah-wajah para jemaah lansia itu.

Seperti halnya Sutiah Sunyoto, calon jemaah haji Embarkasi JKG 19, asal Lampung Selatan ini. Usianya sudah 107 tahun. Sutiah menjadi jemaah tertua yang sudah tiba di Tanah Suci.

Baca juga: FOKUS HAJI 2025: Gelombang I Tuntas di Madinah, Kini Jeddah Siap Sambut Ribuan Jemaah

Sutiah Ungkap Rahasia Kuat Menunaikan Ibadah

Kepada Tribunnews, Sutiah menceritakan bagaimana ia bisa mencapai usia panjang lebih dari satu abad. Dengan wajah semringah Sutiah menyebut tak ada rahasia apa-apa sehingga ia bisa berumur panjang. Hidupnya biasa-biasa saja.

"Tidak ada rahasia apa-apa, biasa saja. Makan cuma nasi dan sayur-sayuran, enggak mau makan ayam potong, nggak suka," kata Sutiah, Sabtu (17/5).

Sutiah sendiri mengaku sudah mendaftarkan diri menjadi calon jemaah haji sejak 2013 dan baru mendapat panggilan berhaji pada tahun 2025 ini. Itu artinya Sutiah sudah menunggu selama 12 tahun untuk akhirnya bisa menjejakkan kaki di Tanah Suci.

Sebelumnya Sutiah tinggal di Banyuwangi, Jawa Timur.

Kemudian sejak 1959 dia pindah ke Lampung. Di sana ia sempat menjadi petani. Belakangan Sutiah mengaku tidak diizinkan lagi oleh anak-anaknya untuk bekerja karena usianya yang sudah lanjut.

Lantas, apakah ada doa khusus yang dibaca Sutiah selama di Tanah Suci? "Saya bisanya doa ayat kursi dan apa aja yang saya bisa, pengin doa apa aja tapi enggak bisa, gampang lupa," katanya.

"Mau minta doa panjang umur bu?" tanya wartawan saat mengunjungi Sutiah di salah satu hotel di Madinah. "Walah wong ya udah tua," jawab Sutiah sembari tertawa.

Keraguan Pak Saeun 

Lain Sutiah lain lagi cerita Pak Saeun. Pria asli Blitar Jatim yang kini berusia 83 tahun itu awalnya ragu apakah bisa berhaji di usianya yang sudah senja. Saeun baru mendaftar haji tahun 2019. Dia menyusul anaknya, Puji Astuti yang lebih dulu mendaftarkan haji tahun 2012.

"Bapak daftar tahun 2019, sebelum daftar bapak bilang mau daftar haji apa bisa barengan sama saya, saya jawab insyaallah bisa pak," kata Puji, sang anak yang menjadi pendamping Sauen beribadah haji.

Saat itu Saeun dan Puji baru saja keluar dari Jalur Fast Track Bandara Internasional Amir Mohammad bin Abdul Aziz (AMAA), Madinah menuju bus yang akan mengantarkan mereka ke hotel, Kamis (15/5) malam.

Rupanya doa Puji menjadi kenyataan. Meski menunggu daftar antrean 6 tahun, Saeun akhirnya bisa bersama-sama dengan anaknya menunaikan ibadah haji tahun 2025 ini. "Waktu daftar saya nungguin 10 tahun. Aslinya tahun 2022 saya dapat panggilan untuk berangkat haji, tapi karena Covid tahun kemarin saya masuk daftar cadangan," kata Puji.

Puji sebenarnya ingin berangkat haji bersama kedua orang tuanya. Namun karena pendamping haji hanya dibolehkan untuk mendampingi satu orang jemaah, maka hanya ayahnya saja yang bisa berangkat.

Baca juga: Jemaah Haji Gelombang 2 Disambut Hangat di Makkah, Dapat Al-Qur’an, Diminta Istirahat Sebelum Umrah

Sementara ibunya yang berusia 72 tahun tidak bisa berangkat bersama Puji dan ayahnya. "Iya saya bangga, bangga sekali bisa sampai Tanah Suci," timpal Saeun dengan wajah ceria.

Demikian pula Puji yang sangat bahagia bisa menunaikan haji dan mendampingi ayahnya. "Alhamdulillah sekali, bahagia sekali, kayak dapat apa gitu, mimpi. Apalagi (berhaji) sama bapak," kata Puji.

Puji mengaku awalnya dia sempat ragu dan bingung saat hendak berangkat ke Tanah Suci. Dia berpikir banyak barang yang akan dibawa termasuk membantu ayahnya. "Pernah ya mbak saya berpikir, kan saya pas sebelum berangkat itu dorong terus nanti bawa kopernya gimana, ribet, ya Allah piye," kata Puji.

Namun sesampainya di Saudi, yang menjadi kekhawatiran Puji sama sekali tak terjadi. Sebab Puji mengaku mendapat banyak pertolongan. "Sebelumnya mikir gini bagaimana bawa kopernya, tapi ternyata sampai disini banyak yang bantu, alhamdulillah," kata Puji. 

Hingga hari ke-16 operasional penyelenggaraan haji 1446 H, Sabtu (17/5) pukul 06.00 Waktu Arab Saudi (WAS), sebanyak 104.200 jemaah haji sudah berada di Madinah. Dari jumlah itu, sebanyak 22.454 di antaranya merupakan jemaah lansia.

Berdasarkan data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat), jumlah jemaah yang sudah tiba di Arab Saudi ini total mencapai 51,26 persen dari kuota 203.320 jemaah reguler. Sementara berdasarkan kloter, yang telah tiba di Tanah Suci sebanyak 267 dari total 525 kloter jemaah haji atau 50,86 persen.(tribun network/dewi agustina)

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan