Ibadah Haji 2025
Kisah Jemaah Lansia Minta Bantuan Buka Tutup Botol Air Mineral hingga 'Teriakan' Penderita Demensia
"Nak, tolong bukakan nak," panggil seorang jemaah lansia Kloter PLM 13 Embarkasi Palembang kepada Tribunnews.com yang menjadi seorang PPIH
Penulis:
Dewi Agustina
Editor:
Adi Suhendi
"Saya dari dulu sangat ingin beribadah haji, alhamdulillah tahun ini bisa kesampaian," kata Amidar.
Amidar sudah tak ingat betul kapan tepatnya sang anak mendaftarkan dirinya untuk beribadah haji.
Beruntung tahun ini Amidar akhirnya berkesempatan berangkat haji didampingi langsung anaknya, Malfitra.
"Tadinya ingin berangkat haji sama bapak (suami) juga tapi tidak bisa karena pendamping haji hanya boleh mendampingi satu orang anggota keluarganya," kata Amidar.
Akhirnya disepakati bahwa yang berangkat haji tahun ini adalah Amidar dan anaknya, Malfitra.
Sementara sang suami memilih untuk 'mengalah'.
Amidar selama ini tinggal di Padang bersama salah seorang anaknya.
Sementara Malfitra menetap di Palembang.
Keduanya bertemu di Palembang untuk sama-sama berangkat ke Tanah Suci menjalankan ibadah haji.
Melihat banyaknya petugas haji yang mendampingi sekaligus melayani para jemaah, Amidar mengaku senang.
Apalagi para petugas haji tidak segan-segan membantu jemaah yang sedang kesulitan.
"Alhamdulillah kita jemaah disini mendapatkan banyak bantuan dari petugas haji, senang sekali. Jadi tidak khawatir meskipun kita terpisah dari pendamping kita," kata Amidar.
Teriakan Penderita Demensia
Lain Amidar lain lagi kisah seorang jemaah lansia lainnya sesama Kloter Kloter PLM 13, juga pengguna kursi roda.
Jemaah perempuan itu berteriak-teriak saat dibawa oleh pegawai Wukalla menuju ke arah bus yang akan membawanya ke Makkah.
Jemaah tersebut ternyata penderita Demensia.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.