Ibadah Haji 2025
Program Tanazul Ditunda Demi Keselamatan, Semua Jemaah Tetap Ikuti Rangkaian Ibadah di Mina
Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi menunda pelaksanaan program Tanazul bagi jemaah haji Indonesia hingga tahun depan.
Penulis:
Dewi Agustina
Editor:
Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, MAKKAH - Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi menunda pelaksanaan program Tanazul bagi jemaah haji Indonesia hingga tahun depan.
Penundaan program Tanazul ini sesuai dengan keputusan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi.
Ketua PPIH Arab Saudi Muchlis M Hanafi mengatakan penundaan Program Tanazul bagi jemaah haji Indonesia dengan mempertimbangkan alasan keselamatan.
PPIH Arab Saudi sedianya akan memberlakukan Program Tanazul pada operasional haji 1446 H/2025 M.
Program ini didesain sebagai satu ikhtiar Kementerian Agama untuk memberikan kemudahan dalam beribadah sesuai tuntunan syariat dan menjaga keselamatan jemaah, khususnya bagi lansia, disabilitas, dan kelompok rentan.
Baca juga: Penjelasan Musytasyar Diny PPIH Arab Saudi terkait Rangkaian Ibadah Mabit di Muzdalifah dan Mina
Program ini telah ditetapkan melalui Keputusan Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Nomor 137 Tahun 2025.
"Berdasarkan hasil evaluasi dan koordinasi dengan para pemangku kepentingan di Arab Saudi, Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi memutuskan bahwa pelaksanaan Tanazul ditunda ke musim haji tahun-tahun mendatang, untuk dipersiapkan dengan lebih matang," jelas Muchlis M Hanafi di Makkah, Selasa (3/6/2025).
"Kami memahami bahwa pembatalan yang mendadak ini mungkin menimbulkan ketidaknyamanan bagi sebagian jemaah. Namun, ini adalah langkah terbaik yang diambil demi menjaga keselamatan seluruh jemaah," sambungnya.
Baca juga: Tenaga Ahli Menteri Agama Apresiasi Pelayanan PPIH, Bangga dengan Semangat Para Jemaah Haji
Berkenaan dengan perubahan kebijakan ini, tanazul tidak lagi diprogramkan oleh PPIH Arab Saudi.
Artinya, semua jemaah akan tetap melaksanakan rangkaian ibadah di Mina, termasuk mabit dan melontar jumrah, lalu kembali ke Makkah sesuai jadwal masing-masing.
Namun demikian, jemaah dapat melakukan tanazul secara mandiri dengan berkoordinasi melalui syarikah masing-masing, terutama terkait penyediaan konsumsi.
Sebelumnya, untuk menghindari kepadatan tenda dan demi kenyamanan, PPIH menerapkan skema tanazul, yakni pemulangan lebih awal ke hotel di Makkah setelah selesai lempar jumrah aqabah.
Sekitar 30.000 jemaah, terutama dari sektor Syisyah dan Raudhah, dijadwalkan mengikuti tanazul.
Mereka yang melempar jumrah tanggal 11, 12, dan 13 Zulhijjah tidak kembali ke tenda di Mina, tetapi langsung kembali ke hotel masing-masing
Pemberangkatan Berbasis Syarikah dan Hotel
Fase puncak haji 1446 H akan berlangsung mulai 4 Juni 2025, ditandai dengan pemberangkatan jemaah haji Indonesia dari Makkah ke Arafah.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.