Rabu, 20 Agustus 2025

Ibadah Haji 2025

Apresiasi Petugas Haji, Menteri PPPA Beri Catatan terkait Layanan Jemaah Perempuan & soal Istithaah

Menteri Arifah Fauzi memberikan apresiasi terhadap Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) yang telah memberikan pelayanan terbaik kepada jemaah.

Penulis: Dewi Agustina
Media Center Haji 2025
APRESIASI PETUGAS HAJI - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi memberikan apresiasi terhadap Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) yang telah memberikan pelayanan terbaik kepada jemaah Indonesia. Menteri Arifah memberikan beberapa catatan terkait layanan terhadap jemaah perempuan dalam rangka membangun haji yang ramah perempuan. (Media Center Haji 2025) 

Namun menurutnya jika jemaah perempuan lebih banyak maka idealnya petugas perempuannya juga lebih banyak.

Selain itu Arifah juga menyoroti fasilitas toilet untuk perempuan yang menurutnya juga harus lebih banyak jumlahnya.

"Karena durasi penggunaan toilet untuk perempuan itu lebih lama daripada laki-laki.
Mudah-mudahan tahun depan bisa dicarikan solusinya dengan koordinasi dengan pihak syarikat atau pemerintah Arab Saudi," kata dia.

Saat ditanya bagaimana dengan kriteria petugas haji ke depannya, Arifah mengatakan sebaiknya petugas haji berasal dari perwakilan beberapa provinsi.

Sebab banyak jemaah haji yang tidak paham bahasa Indonesia sehingga dibutuhkan petugas haji dari daerah.

"Kalau saya beberapa kali ketemu jemaah, paling tidak ada perwakilan dari masing-masing provinsi atau kabupaten yang paham bahasa daerah karena kebanyakan jemaah kita adalah masyarakat grass root yang tidak pernah keluar dari kampungnya, yang belum pernah naik pesawat, yang belum pernah berjumpa dengan orang sekian banyaknya," ujarnya.

Petugas haji juga hendaknya paham dengan apa yang menjadi tugasnya.

Lalu bagaimana dengan soal istithaah?

Menurut Arifah, pengertian istithaah harus dimaknai secara keseluruhan.

"Tapi orang menafsirkan mampu hanya secara materi, padahal sebetulnya tidak hanya secara materi tapi kekuatan fisik, karena ibadah haji itu ibadah fisik. Kalau sudah sepuh, buang air kecil aja harus dibantu, buang air besar juga harus dibantu, ga bisa mandi, makan di tempat tidur, ini kan kasihan," kata dia.

Arifah mengaku bertemu dengan beberapa petugas yang diserahkan oleh pendamping haji untuk melayani jemaah.

"Ada anak yang mendampingi orangtuanya yang memang sudah ngga bisa ngapa-ngapain, anaknya pergi sendiri dan ini dipasrahkan KPD petugas," kata dia.

"Jadi ga bisa sepenuhnya dipasrahkan kepada petugas, petugas jumlahnya terbatas. Petugas tugasnya hanya membantu, bukan menyelesaikan semuanya. Harus ada kerja sama dengan semua pihak. Jadi menurut saya istitoah ini harus menjadi bahasan khusus, sejauh mana seseorang bisa berangkat tidak hanya dari segi materi tetapi juga kekuatan fisiknya juga," jelas Arifah. (Media Center Haji/MCH 2025/Dewi Agustina)

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan