Jumat, 7 November 2025

Wapres Jusuf Kalla Dijamu Makan Siang "Food Truck" di Washington DC

Kunjungan ini diawali dengan foto bersama dengan Jusuf Kalla dan seluruh staf KBRI, lalu kemudian dilanjutkan dengan tur ke dalam gedung KBRI.

Editor: Hasanudin Aco
VOA-Indonesia/Irfan Ihsan
Duta Besar RI untuk AS, Budi Bowoleksono dan staff KBRI mempersiapkan food truck untuk jamu wapres Jusuf Kalla. 

Menurut Jusuf Kalla, food truck di AS merupakan suatu usaha yang bagus yang juga merupakan semangat wirausaha yang baik.

“Sebenarnya sudah ada di Indonesia, dalam bentuk yang lebih kecil. Ini menarik untuk menghindari kaki lima tetap. Apalagi kan biasanya orang beli hanya untuk jam makan saja. Setelah itu bersih,” papar Jusuf Kalla saat menjawab pertanyaan media di KBRI.

Jusuf Kalla menambahkan, bisnis food truck yang terus melonjak di AS juga bisa ditiru di Indonesia, terutama dalam hal kebersihan, kecepatan memasak, dan kesegarannya.

Saat ini di Washington, DC ada sekitar lima food truck milik warga Indonesia yang beroperasi setiap harinya. Melalui pertemuan Jusuf Kalla dengan para pengusaha food truck di Washington, DC, Budi Bowoleksono yakin hal ini bisa mendorong calon-calon pebisnis food truck yang lain.

“KBRI bekerja sama dengan kantor walikota Washington, DC memberi pelatihan ke teman-teman, bagaimana sih caranya mendapat license untuk bisa berjalan seperti ini. Sementara kalau ada chef dari Indonesia datang, saya juga minta mereka untuk memberi pelatihan bagaimana menyajikan makanan yang layak saji dengan harga yang terjangkau,” jelas Budi Bowoleksono.

Budi Bowoleksono mengaku selalu mengikuti pergerakan food truck milik warga Indonesia setempat.

“Kadang-kadang mereka enggak tahu saya antre kayak orang biasa. Kadang-kadang mereka enggak tau saya beli,” ujar Budi Bowoleksono.

Menjamurnya food truck di AS, termasuk di Washington, DC menjadi tantangan besar untuk bersaing bagi para pebisnis kuliner Indonesia setempat. Beberapa restoran Indonesia di AS banyak yang tutup karena kalah bersaing. Penyebabnya menurut Jusuf Kalla adalah terkadang restoran tidak fokus, karena menyediakan terlalu banyak jenis makanan.

“Tidak perlu banyak sebenarnya makanannya. Harus dikenal dulu. Kadang-kadang kita sulitnya ingin memaksakan selera. Padahal makanan kita harus menyesuaikan selera di sini sebenarnya dengan gaya Indonesia,” papar Jusuf Kalla.

Lain halnya dengan makanan dari negara lain seperti Thailand, Tiongkok dan Vietnam, Jusuf Kalla mengatakan makanan Indonesia belum begitu dikenal.

“Yang paling penting harus menyesuaikan dengan selera sini, jangan terlalu pedas,” tambahnya.

Budi Bowoleksono berharap akan ada semakin banyak lagi food truck Indonesia yang beroperasi di Washington, DC.

“Jangan cuman tiga. Jadi 30 gitu loh, 100, 200 (food truck).”

Sumber: VOA-Indonesia

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved