Virus Corona
Ilmuwan Hong Kong Sebut China Miliki Kasus Corona Empat Kali Lebih Banyak Dibanding yang Dilaporkan
Menurut sebuah penelitian, jumlah infeksi virus corona di China empat kali lipat dibanding angka resmi yang dilaporkan pemerintah.
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Muhammad Renald Shiftanto
Para peneliti menunjuk ruang lingkup yang sangat sempit dari pedoman diagnostik pertama.
Pedoman tersebut membutuhkan enam kriteria khusus yang harus dipenuhi bagi pasien untuk menjadi kasus Covid-19 yang dikonfirmasi.
Kriteria termasuk hubungan epidemiologis pasien dengan Wuhan atau pasar basah di Wuhan.
Serta tes sekuensing genom lengkap dari spesimen pernapasan pasien yang menunjukkan homologi yang dekat dengan Covid-19
“Di China, memperluas definisi kasus dari waktu ke waktu memungkinkan proporsi infeksi yang lebih besar terdeteksi sebagai kasus,” tulis para peneliti.
“Jumlah sebenarnya infeksi masih bisa lebih tinggi dari yang diperkirakan saat ini," tambahnya.
"Mengingat kemungkinan deteksi di bawah beberapa infeksi, terutama yang ringan dan tanpa gejala, bahkan di bawah definisi kasus seluas-luasnya," jelasnya.

China Dituduh Tidak Transparan
Ada banyak kontroversi di banyak negara tentang penghitungan kematian dan infeksi.
China telah dituduh kurangnya transparansi atas pelaporan angka-angkanya.
Pekan lalu dikatakan bahwa jumlah kematian di Wuhan, tempat virus itu diyakini berasal, ternyata 50 persen lebih tinggi dari yang dilaporkan pertama.
Lebih jauh, di Inggris telah ada perbedaan antara angka harian pemerintah.
Angka tersebut hanya menghitung kematian di rumah sakit, dan angka-angka yang diterbitkan setiap minggu oleh Kantor Statistik Nasional, yang mencakup kematian di masyarakat.
Sebuah analisis oleh Financial Times minggu ini menunjukkan angka kematian sebenarnya di Inggris bisa mencapai 41.000.
Jumlah tersebut dua kali lipat dari yang telah dicatat.