Jumat, 15 Agustus 2025

Ledakan di Beirut

Terkait Ledakan di Beirut, Warga Rencanakan Demo Kembali: Kemarahan Kami Tidak Berakhir dalam Sehari

Seorang warga Lebanon mengaku akan melakukan unjuk rasa lagi setelah demonstran sempat menyerbu beberapa kementerian.

Penulis: Febia Rosada Fitrianum
Global News (Youtube)
Puluhan orang melakukan aksi unjuk rasa di kawasan pemerintahan di Beirut, Lebanon pasca ledakan dahsyat pada Kamis (6/8/2020) - Seorang warga Lebanon mengaku akan melakukan unjuk rasa lagi setelah demonstran sempat menyerbu beberapa kementerian. 

Dalam aksi demo, terdapat seorang mekanik bernama Sabir Jamali yang terlihat duduk di samping tali.

Tali tersebut nampak terpasang pada sebuah bingkai kayu di Lapangan Martir.

Simbolis itu dimaksudkan kepada para pemimpin Lebanon untuk mengundurkan diri atau menghadapi hukuman gantung.

Sejumlah gedung, bangunan, dan kendaraan hancur berantakan terdampak ledakan dahsyat yang terjadi sehari sebelumnya di kawasan pelabuhan, di Kota Beirut, Lebanon, Rabu (5/8/2020) pagi waktu setempat. Dua ledakan besar terjadi di Kota Beirut menyebabkan puluhan orang meninggal, ribuan lainnya luka-luka, dan menimbulkan berbagai kerusakan pada bangunan di kawasan ledakan hingga radius puluhan kilometer. Penyebab ledakan masih dalam penyelidikan pihak yang berwenang. AFP/Patrick Baz
Sejumlah gedung, bangunan, dan kendaraan hancur berantakan terdampak ledakan dahsyat yang terjadi sehari sebelumnya di kawasan pelabuhan, di Kota Beirut, Lebanon, Rabu (5/8/2020) pagi waktu setempat. Dua ledakan besar terjadi di Kota Beirut menyebabkan puluhan orang meninggal, ribuan lainnya luka-luka, dan menimbulkan berbagai kerusakan pada bangunan di kawasan ledakan hingga radius puluhan kilometer. Penyebab ledakan masih dalam penyelidikan pihak yang berwenang. AFP/Patrick Baz (AFP/Patrick Baz)

Ia pun menyampaikan para demonstran akan kembali melakukan protes terhadap Pemerintah Lebanon.

"Setiap pemimpin yang menindas kami harus digantung," jelas Sabir Jamali.

Seorang demonstran bernama Maroun Shehadi, juga melampiaskan kekesalannya terkait ledakan Beirut.

Maroun menceritakan, selama 15 tahun ia menghemat uang dari bekerja di Kuwait di bidang sanitasi.

Kemudian ia membangun sebuah toko souvenir di Lebanon yang kini hancur akibat ledakan.

Baca: Pascaledakan di Beirut, Menteri Informasi Lebanon Mengundurkan Diri karena Merasa Gagal

Baca: Protes Anti-Pemerintah Lebanon Setelah Ledakan Dahsyat di Beirut: 28 Orang Dikabarkan Terluka

Ia menambahkan, tidak akan ada yang berubah sebelum para pemerintah pergi dan copot dari jabatannya.

"Tidak ada yang akan berubah sampai para pemimpin kita pergi begitu saja," ungkap Maroun.

Kepala Gereja Maronit Lebanon, Patriark Bechara Boutros al-Rai turut bergabung bersama suara demonstran.

Patriark juga mendesak orang-orang di dalam Kabinet Diab untuk mundur dari jabatan mereka.

Karena ledakan di Beirut yang terjadi pekan lalu bisa digambarkan sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan.

Api berkobar dan asap mengepul usai terjadinya ledakan dahsyat di kawasan pelabuhan, di Kota Beirut, Lebanon, Selasa (4/8/2020) waktu setempat. Dua ledakan besar terjadi di Kota Beirut menyebabkan puluhan orang meninggal, ribuan lainnya luka-luka, dan menimbulkan berbagai kerusakan pada bangunan di kawasan ledakan hingga radius puluhan kilometer. Penyebab ledakan masih dalam penyelidikan pihak yang berwenang. AFP/STR
Api berkobar dan asap mengepul usai terjadinya ledakan dahsyat di kawasan pelabuhan, di Kota Beirut, Lebanon, Selasa (4/8/2020) waktu setempat. Dua ledakan besar terjadi di Kota Beirut menyebabkan puluhan orang meninggal, ribuan lainnya luka-luka, dan menimbulkan berbagai kerusakan pada bangunan di kawasan ledakan hingga radius puluhan kilometer. Penyebab ledakan masih dalam penyelidikan pihak yang berwenang. AFP/STR (AFP/STR)

Menurut Patriark, pengunduran seorang anggota parlemen atau menteri tidak akan cukup.

Untuk mengatasi semua ini, seluruh pemerintahan juga harus mengundurkan diri karena tak bisa membantu memulihkan negara.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan