Ledakan di Beirut
Terkait Ledakan di Beirut, Warga Rencanakan Demo Kembali: Kemarahan Kami Tidak Berakhir dalam Sehari
Seorang warga Lebanon mengaku akan melakukan unjuk rasa lagi setelah demonstran sempat menyerbu beberapa kementerian.
Penulis:
Febia Rosada Fitrianum
Editor:
Ayu Miftakhul Husna
"Pengunduran diri seorang anggota parlemen atau menteri tidak cukup," tutur Patriark Minggu (9/8/2020).
"Seluruh pemerintah harus mengundurkan diri karena tidak dapat membantu negara pulih," lanjutnya.
Para pengunjuk rasa menuntut penghapusan kelas penguasa Lebanon.
Baca: Dampak Ledakan Besar di Beirut Lebanon, Protes Massa Pecah Tuntut Pemerintah Mundur
Baca: Dituding Simpan Senjata di Lokasi Ledakan Beirut, Pemimpin Hizbullah Buka Suara
Karena kelas tersebut memperlihatkan kehidupan para penguasa Lebanon dalam kemewahan.
Sementara jutaan warga harus kehilangan pekerjaan, kemiskinan yang semakin parah, pemadaman listrik, hingga tumpukan sampah di jalan.
Dari ledakan di Beirut pekan lalu, total terdapat 158 orang meninggal dunia.
Kemudian 60 orang dinyatakan masih hilang, serta 6.000 lebih mengalami luka-luka.
Korban luka diakibatkan oleh pecahan kaca ketika gelombang kejut terhempas di seluruh bagian kota.
(Tribunnews.com/Febia Rosada)