Kamis, 13 November 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Tolak Tawaran AS untuk Mengungsi, Presiden Ukraina: Saya Butuh Amunisi, Bukan Tumpangan

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menolak tawaran mengungsi dari AS di tengah perang dengan Rusia.

Penulis: Sri Juliati
Selebaran / PRESIDEN UKRAINA / AFP
Video handout yang diambil dan dirilis oleh layanan pers Kepresidenan Ukraina pada 25 Februari 2022 menunjukkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengadakan pengarahan di Kantor Kepala Negara di Kyiv. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada 24 Februari membandingkan invasi Rusia ke negaranya dengan kampanye militer yang dilakukan oleh Nazi Jerman selama Perang Dunia II. Presiden Rusia Vladimir Putin melancarkan invasi skala penuh ke Ukraina pada 24 Februari, menewaskan puluhan orang dan memaksa ratusan orang mengungsi demi hidup mereka di negara tetangga yang pro-Barat itu. 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, menolak tawaran Amerika Serikat untuk membantu mengevakuasinya dari Ukraina.

Demikian dikatakan media AS sebagaimana dikutip Tribunnews.com dari BBC.com, Sabtu (26/2/2022).

Namun, tawaran tersebut ditolak oleh Zelenskyy.

"Pertarungan di sini. Saya butuh amunisi, bukan tumpangan," menurut seorang pejabat intelijen senior yang mengetahui langsung percakapan tersebut, seperti dilaporkan Associated Press.

Baca juga: Jepang Khawatir Perang Rusia-Ukraina Memicu China Melakukan Ekspansi Laut

Baca juga: Warga Rusia dan Ukraina di Tokyo Jepang Unjuk Rasa Damai, Hentikan Perang

Sementara itu, laporan dari The Washington Post yang mengutip pejabat AS dan Ukraina, mengatakan pemerintah AS siap membantu Zelenskyy.

Diketahui, Zelenskyy dipuji di media sosial atas tanggapannya terhadap invasi Rusia.

Mantan komedian dan aktor itu sebelumnya memberikan pidato yang mengharukan.

Ia bersumpah akan terus berjuang.

"Ketika Anda menyerang kami, Anda akan melihat wajah kami. Bukan punggung kami," kata dia.

Zelenskyy juga telah memposting video self-shot sebelumnya pada Jumat (25/2/2022).

Video itu menunjukkan Zelenskyy dan pembantu utamanya di ibu kota.

Dengan adanya video tersebut, Zelenskyy menolak sebuah laporan yang menyebut kepala negara telah melarikan diri dari Kyiv.

"Kita semua di sini. Dan akan tetap seperti ini," katanya.

Baca juga: Sekjen OECD Ambil Langkah Tegas terhadap Rusia, Termasuk Tutup Kantor di Moskow

Baca juga: Dampak Invasi Rusia kepada Ukraina, Roman Abramovich Resmi Lepas Chelsea, Ini Bunyi Pernyataannya

Militer Ukraina Sebut Lebih dari 3.500 Tentara Rusia Tewas dalam Invasi

Sementara itu, serangan militer Rusia kepada Ukraina terus berlanjut sejak Kamis (24/2/2022).

Terbaru, Militer Ukraina melaporkan kerugian yang dialami musuhnya, Rusia.

Ukraina mengklaim ada lebih dari 3.500 personel tentara Rusia tewas dalam perang, dikutip dari BBC, Sabtu (26/2/2022).

Hal itu disampaikan pihak militer Ukraina melalui halaman Facebook-nya.

Selain korban pasukan Rusia yang tewas, Ukraina juga menahan sebanyak 200 tentara Rusia.

Mereka menambahkan bahwa Rusia juga telah kehilangan 14 pesawat, 8 helikopter, dan 102 tank sejauh ini, BBC belum memverifikasi klaim ini secara independen.

Sementara, Rusia sejauh ini juga belum mengakui adanya pasukannya yang menjadi korban.

Jumlah pasukan Rusia yang tumbang dalam konflik invasi ini juga disampaikan Wakil Menteri Pertahanan Ukraina, Hanna Malyar, lewat postingan Facebook resminya.

Baca juga: Presiden Ukraina Disebut Turun ke Medan Perang usai Fotonya Pakai Baju Militer Viral, Ini Faktanya

Baca juga: Kemlu Rilis Data Terbaru: Ada 153 WNI yang Berada di Ukraina, Sudah Dalam Safe House 

Situasi Ukraina: Pertempuran Sengit Mulai Terjadi di Jalanan Kiev

Berikut situasi di Ukraina pada Sabtu (26/2/2022) pagi, memasuki hari ketiga invasi Rusia.

Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, pasukan kembali Rusia menyerbu ke arah Ibu Kota Ukraina, Kyiv, pada Sabtu pagi.

Alhasil, pertempuran sengit tak terhindarkan di jalanan Kota Kyiv.

Ledakan terdengar di berbagai penjuru jalanan Kota Kyiv.

Saat situasi sengit semakin berkecambuk, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengimbau warga untuk mengangkat senjata

.

Sementara, pejabat kota setempat medesak agar penduduk Ukraina mencari perlindungan.

Presiden Ukraina juga menolak tawaran Amerika Serikat (AS) untuk mengungsi.

Ia bersikeras untuk tetap tinggal di Kiev meski ancaman serangan Rusia membahayakan dirinya.

"Pertarungan ada disini," ujar Zelenskyy, dikutip dari APNews, Sabtu (26/2/2022).

Baca juga: Mengupas Tiga Akar Masalah Krisis Rusia vs Ukraina, Presiden Putin Tidak Mau Kejayaan Soviet Hilang

Baca juga: Perbandingan Militer Rusia dan Ukraina: Anggaran Beda 10 Kali Lipat, Ukraina Tak Miliki Kapal Selam

Adapun, bentrokan itu terjadi setelah pertempuran selama dua hari yang mengakibatkan ratusan korban jiwa.

Bentrokan juga menghancurkan jembatan, sekolah, dan gedung apartemen di beberapa kota di dekat Kota Kyiv.

Orang-orang berjalan melewati mayat seorang kerabat di luar gedung yang hancur setelah pemboman di kota Chuguiv, Ukraina timur pada 24 Februari 2022, ketika angkatan bersenjata Rusia mencoba menyerang Ukraina dari beberapa arah, menggunakan sistem roket dan helikopter untuk menyerang posisi Ukraina di selatan, kata dinas penjaga perbatasan. - Pasukan darat Rusia hari ini menyeberang ke Ukraina dari beberapa arah, kata dinas penjaga perbatasan Ukraina, beberapa jam setelah Presiden Vladimir Putin mengumumkan peluncuran serangan besar-besaran. Tank Rusia dan alat berat lainnya melintasi perbatasan di beberapa wilayah utara, serta dari semenanjung Krimea yang dicaplok Kremlin di selatan, kata badan tersebut. (Photo by Aris Messinis / AFP)
Orang-orang berjalan melewati mayat seorang kerabat di luar gedung yang hancur setelah pemboman di kota Chuguiv, Ukraina timur pada 24 Februari 2022, ketika angkatan bersenjata Rusia mencoba menyerang Ukraina dari beberapa arah, menggunakan sistem roket dan helikopter untuk menyerang posisi Ukraina di selatan, kata dinas penjaga perbatasan. - Pasukan darat Rusia hari ini menyeberang ke Ukraina dari beberapa arah, kata dinas penjaga perbatasan Ukraina, beberapa jam setelah Presiden Vladimir Putin mengumumkan peluncuran serangan besar-besaran. Tank Rusia dan alat berat lainnya melintasi perbatasan di beberapa wilayah utara, serta dari semenanjung Krimea yang dicaplok Kremlin di selatan, kata badan tersebut. (Photo by Aris Messinis / AFP) (AFP/ARIS MESSINIS)

Serangkaian Ledakan Terjadi

Serangkaian ledakan terdengar di pinggiran Kota Kyiv sebagaimana diberitakan Tribunnews.com.

Ledakan terjadi pada pukul 2 pagi waktu setempat atau sekitar jam 7 pagi WIB.

Lokasi pasti ledakan belum diketahui secara jelas.

Tak lama setelah itu, angkatan bersenjata Ukraina melaporkan pertempuran sengit di sekitar Vasylkiv, sebuah kota yang terletak sekitar 18 mil selatan Kota Kyiv.

"Pertempuran sengit saat ini sedang berlangsung di kota Vasylkiv di wilayah Kota Kyiv, di mana penjajah berusaha mendaratkan rombongan," kata angkatan bersenjata.

Pasukan Rusia maju menuju Kota Kyiv dari utara dan timur.

(Tribunnews.com/Sri Juliati/Shella Latifa/ Inza Maliana/Tiara Shelavie)

Baca Berita lain terkait Konflik Rusia Vs Ukraina

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved