Jumat, 31 Oktober 2025

Bantu Myanmar Keluar dari Krisis Politik, Indonesia akan Bentuk Kantor Utusan Khusus

Retno mengatakan sebagai ketua ASEAN, Indonesia akan membantu Myanmar semaksimal mungkin keluar dari krisis politik

Penulis: Larasati Dyah Utami
Tribunnews/HO/Biro Pers Setpres/Lukas
Menteri Luar Negeri (Menlu) Republik Indonesia, Retno Marsudi di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin (11/4/2022). Retno Marsudi menyebut  Indonesia akan membentuk Kantor Utusan Khusus atau The Office of Special Envoy yang akan membantu Myanmar keluar dari krisis politik. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia akan membentuk Kantor Utusan Khusus atau The Office of Special Envoy yang akan membantu Myanmar keluar dari krisis politik.

Hal ini disampaikan Menteri Luar Negeri Indonesia (Menlu RI) Retno Marsudi pada Pernyataan Pers Tahunan Menlu (PPTM) 2023 di Jakarta, Rabu (11/1/2022).

Menlu Retno akan memimpin sendiri kantor utusan khusus tersebut.

Baca juga: Menlu Retno Ingatkan Tantangan Global 2023 Semakin Berat Akibat Resesi dan Situasi Geopolitik

Sebagai informasi, Indonesia menjadi pemegang keketuaan ASEAN pada tahun 2023.

Retno mengatakan sebagai ketua ASEAN, Indonesia akan membantu Myanmar semaksimal mungkin keluar dari krisis politik sesuai mandat 5 poin konsensus (5 point consensus/ 5 PC).

"Kantor Utusan Khusus dibentuk dan dipimpin oleh Menteri Luar Negeri," kata Retno.

Menlu RI mengatakan langkah-langkah yang akan diambil oleh Indonesia sepenuhnya berdasarkan 5 PC dan prinsip-prinsip dasar Piagam ASEAN secara keseluruhan.

Indonesia akan menekankan ketaatan pada aturan hukum, pemerintahan yang baik, prinsip demokrasi dan pemerintahan konstitusional.

Sesuai dengan 5PC dan keputusan KTT ASEAN di Phnom Penh November lalu Indonesia akan melibatkan semua pemangku kepentingan.

Menurut Retno, hanya melalui pelibatan semua pemangku kepentingan, mandat 5 PC untuk memfasilitasi terciptanya dialog nasional dapat dilaksanakan.

Indonesia juga akan berkolaborasi dengan Utusan Khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk menangani krisis Myanmar.

Baca juga: Myanmar Penjarakan 112 Rohingya karena Berusaha Meninggalkan Negara Tanpa Dokumen Resmi

"Indonesia meminta agar akses kepada semua pemangku kepentingan diberikan kepada Sekjen ASEAN dan AHA Center agar mereka dapat melanjutkan misinya untuk memberikan bantuan kemanusiaan," ujarnya.

Menlu mengatakan, Indonesia ingin melihat ASEAN yang tangguh dan menjadi barometer kerja sama yang akan berkontribusi pada perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di kawasan dan dunia.

Dengan semangat tersebut, tema Keketuaan ASEAN tahun 2023, ASEAN Matters: Epicentrum of Growth dimana Indonesia bertekad menjadikan ASEAN penting dan relevan bagi masyarakat ASEAN dan sekitarnya.

Retno menegaskan keketuaan Indonesia juga akan memastikan bahwa pembangunan komunitas ASEAN tetap menjadi fokus.

Isu Myanmar tidak akan dibiarkan menjadi sandera proses pembangunan komunitas ASEAN.

Sementara itu, KTT ASEAN akan diselenggarakan dua kali secara terpisah, yaitu pada bulan Mei dan September.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved