Jumat, 15 Agustus 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

PM Israel Benjamin Netanyahu Tawarkan Dirinya Jadi Mediator Rusia dan Ukraina

PM Israel Benjamin Netanyahu mengatakan dirinya bersedia untuk menengahi negosiasi perdamaian untuk membantu menyelesaikan krisis Rusia.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Dewi Agustina
YONATAN SINDEL / POOL / AFP
Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengatakan dirinya bersedia untuk menengahi negosiasi perdamaian untuk membantu menyelesaikan krisis Rusia dan Ukraina. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, TEL AVIV - Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengatakan dirinya bersedia untuk menengahi negosiasi perdamaian untuk membantu menyelesaikan krisis Rusia dan Ukraina.

Hal ini akan dilakukan jika pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden tidak keberatan.

"Jika diminta oleh semua pihak terkait, saya pasti akan mempertimbangkannya, tetapi saya tidak memaksakan diri. Saya sudah cukup lama mengetahui bahwa harus ada waktu dan keadaan yang tepat. Jika itu muncul, saya pasti akan mempertimbangkannya," kata Netanyahu pada Selasa lalu.

Dikutip dari laman Russia Today, Jumat (3/2/2023), Netanyahu kembali berkuasa sebagai pemimpin Israel pada akhir Desember 2022, ia memulai masa jabatan keenamnya sebagai Perdana Menteri setelah menyelesaikan comeback politik terbarunya.

Baca juga: Presiden Rusia Vladimir Putin dan Putra Mahkota Arab Saudi Bahas Kerja Sama Minyak

Netanyahu mengatakan bahwa dirinya diminta menjadi mediator pada tahap awal konflik antara Rusia dan Ukraina pada tahun lalu, namun tidak mempertimbangkan tawaran itu karena dirinya saat itu belum menjabat lagi sebagai perdana menteri.

Saat ditanya siapa yang memintanya menjadi penengah antara Ukraina dan Rusia, Netanyahu enggan mengatakannya.

"Saya punya aturan, satu perdana menteri pada satu waktu, seperti satu presiden pada satu waktu," jelas Netanyahu.

Ia menambahkan saat itu dirinya menganggap permintaan tersebut tidak resmi dan tidak melanjutkan masalah tersebut.

"Tapi jika saya diminta oleh kedua belah pihak, dan terus terang jika saya diminta oleh Amerika Serikat," tegas Netanyahu.

Seorang asisten Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan pada bulan lalu bahwa Netanyahu mungkin merupakan pilihan yang baik sebagai perantara perdamaian.

"Saya tidak ragu bahwa Netanyahu dapat menjadi mediator yang efektif karena dia memahami secara tepat apa itu perang modern dan apa inti dari mediasi dalam kondisi seperti ini," kata Penasihat Presiden Ukraina, Mikhail Podoliak.

Baca juga: Militer Ukraina Makin Sempoyongan, Pasukan Rusia Berhasil Kuasai Kota Bakhmut

Netanyahu memiliki banyak pengalaman menghadapi konflik yang berkepanjangan, setelah menjabat sebagai pejabat terpilih selama empat dekade di tengah perselisihan yang tak henti-hentinya dengan Palestina.

Ia mengatakan meskipun dirinya melihat krisis Ukraina sebagai masalah besar bagi dunia, namun ia juga sedang merasa terganggu oleh program nuklir Iran.

"Kami memiliki halaman belakang sendiri untuk ditangani, saya pikir ini sangat penting karena perdamaian dunia sedang dipertaruhkan, menurut saya perdamaian dunia dipertaruhkan jika Iran mendapatkan senjata nuklir," kata Netanyahu.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan