Senin, 10 November 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

China Sindir Barat: Pengiriman Senjata ke Ukraina Picu Perang Babak Baru

Bing menilai pengiriman senjata yang belakangan gencar dilakukan sejumlah negara yang tergabung dalam Pakta Pertahanan Atlantik Utara

AFP/ARIS MESSINIS
Dalam file foto yang diambil pada 15 Juni 2022, prajurit Ukraina menembak dengan senjata self-propelled 155 mm/52-kaliber Perancis Caesar menuju posisi Rusia di garis depan di wilayah timur Ukraina Donbas. (Photo by ARIS MESSINIS / AFP) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Wakil Duta Besar China untuk PBB Dai Bing mengatakan pengiriman senjata yang dilakukan Barat untuk Ukraina tak akan membawa perdamaian, justru makin mematik konflik perang babak baru.

Pernyataan tersebut dilontarkan Bing di perkumpulan para Majelis Umum Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) yang digelar di New York City AS, pada Kamis (23/2/2023) waktu setempat.

Bing menilai pengiriman senjata yang belakangan gencar dilakukan sejumlah negara yang tergabung dalam Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) tak ubahnya seperti menyiram api dengan minyak.

Baca juga: Rusia-China Kian Harmonis, NATO Kelabakan Desak Sejumlah Negara untuk Tetap Netral

Alih – alih mendorong perdamaian yang komprehensif, adil dan abadi untuk Ukraina, pengiriman arteri dan senjata senilai miliaran dolar AS justru semakin memicu kobaran konflik yang pada akhirnya dapat memperkeruh situasi panas antara Moskow dan Kiev di medan perang.

“Menambah bahan bakar ke api hanya akan memperburuk ketegangan. Memperpanjang dan memperbesar konflik hanya akan membuat warga sipil membayar harga yang lebih mahal,” kata Bing, sebagaimana dilansir Al Jazeera.

Selain memperingatkan anggota NATO untuk berhenti mematik perang proxy dengan menghentikan pasokan senjata, dalam kesempatan tersebut Bing juga menyindir para sekutu NATO dengan melontarkan kalimat “China siap berperan menyelesaikan konflik yang masih berkecamuk, tanpa perlu menggunakan senjata nuklir seperti yang dilakukan NATO”.

China Dituding Bekingi Pasokan Senjata Rusia

Sebelum pertemuan para Majelis Umum PBB digelar, Amerika menuduh China diam - diam memasok persiadaian alutsista bagi Rusia. Tuduhan itu dilayangkan AS setelah hubungan Beijing dan Moskow kian mesra.

Meski China membenarkan adanya kedekatan khusus dengan pemerintah Rusia dengan menjanjikan kemitraan yang lebih erat pada pemerintah Moskow, namun pihaknya secara tegas menyatakan tidak akan pernah mengirimkan pasukan bantuan senjata selama invasi berlangsung.

Baca juga: Terlalu Bersemangat Pasok Ribuan Arteri Perang ke Ukraina, NATO Pening Stok Senjata Menipis

"Saya hanya bisa mengulangi apa yang dia katakan kepada saya: China tidak menyediakan senjata untuk Rusia dan tidak akan memberikan senjata ke Rusia karena itu adalah bagian dari kebijakan luar negeri mereka untuk tidak mempersenjatai pihak yang berkonflik," kata Bing.

Bing menegaskan bahwa China siap berperan menyelesaikan konflik yang masih berkecamuk tanpa harus memanfaatkan senjata nuklir seperti yang dilakukan Barat.

“Semua pihak harus bersama-sama melawan penggunaan atau ancaman penggunaan senjata nuklir, mencegah proliferasi nuklir dan menghindari krisis nuklir,” lanjut Bing.

Daftar Senjata Kiriman AS dan NATO

Bing tak menyebut sindirannya tersebut di khususkan untuk siapa, namun belakangan diketahui pemerintah AS dan para sekutunya kembali menggelontorkan paket bantuan pertahan baru senilai 2,5 miliar dolar AS untuk Ukraina.

Baca juga: Perang Rusia-Ukraina: Pemimpin NATO Bertemu di Brussels - Wagner Buat Kemajuan di Sekitar Bakhmut

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved