'Warga tak keberatan keberadaan Patung Maria' di Kulon Progo, polisi tepis ada desakan ormas
Ketua RW dan RT di lokasi Rumah Doa Sasana Adhi Rasa ST. Yacobus, mengaku dua kali didatangi ormas yang menolak keberadaan Patung…
“Yang menutup pemiliknya. Saya melihat [sendiri]. Yang menutup empat orang. Tukang-tukang, dengan bosnya,” kata Wagino.
‘Warga tidak masalah’
Wagino yang sekarang berusia 70 tahun mengatakan baru kali ini menghadapi insiden intoleransi di wilayahnya. “Saya 50 tahun di sini nggak ada apa-apa, baru kali ini,” katanya.
Menurutnya, Rumah Doa yang dibangun sejak tahun lalu sudah melewati wawanrembug serta memperoleh persetujuan warga setempat.
“Warga setuju. Pembangunan patung sudah dirembug. Ada rapat, musyawarahnya,” katanya, sambil menambahkan, “Yang mempermasalahkan orang yang fanatik mungkin.”
Sementara itu, Ketua RT 61, Purkawa juga mengatakan telah terjadi kesepakatan-kesepakatan terkait pembangunan Rumah Doa.
Tapi, ia mengatakan kesepakatan tersebut mengalami kebuntuan di akhir tahun, kemungkinan ada warga yang mengadu ke ormas karena patung yang berdiri terlalu mencolok, “karena dekat Masjid”.
Namun, BBC Indonesia tak bisa memverifikasi keterangan ini.
Dalam rancangan perjanjian yang diterima BBC Indonesia, disebutkan juga bahwa Rumah Doa tersebut tidak akan berkembang menjadi gereja.
Pendiri Rumah Doa, yaitu Yakobus Sugiyarto juga berjanji akan memberikan mobil ambulans, peti jenazah dan keranda gratis bagi warga Dusun Degolan.
Di tempat terpisah, Sutarno, Kontraktor Rumah Doa Sasana Adhi Rasa ST. Yacobus enggan memberikan keterangan.
Saat ditemui di tepi jalan Kantor Wilayah Kementerian Agama Kabupaten Kulon Progo, Sutarno mengaku hanya sebagai pihak yang membangun rumah doa itu.
"Saya bukan pengelola. Pengelolanya beda orang. Pengelola diserahkan ke paguyuban. Saya lupa namanya," kata Sutarno seraya menutup pintu mobil.
Keterangan polisi dan reaksi warganet
Dalam video yang kemudian viral itu, disebutkan bahwa aksi penutupan patung karena adanya desakan dari ormas.
Dikatakan pula, ada ormas yang keberatan karena keberadaan patung itu "mengganggu kekhusyukan umat Muslim saat beribadah Ramadan".
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.