Konflik Rusia Vs Ukraina
Presiden Ukraina Dendam, Dianggap Pelawak Dagelan: Cerita di Balik Pertemuan Pertama Biden-Zelensky
Presiden AS tersebut “tidak terlalu memikirkan rekannya dari Ukraina,” menyebut Zelensky sebagai “pelawak dagelan
Foer mencatat kalau Biden juga merasa sudah terlibat lebih lama dalam politik Ukraina dibandingkan Zelensky sendiri sebagai presiden di sana.
Hal itu lantaran karena peran Biden dalam hubungan AS-Ukraina di bawah mantan presiden Barack Obama.
 
"Biden sejatinya mengharapkan “rasa terima kasih” dari Ukraina atas dukungannya, namun Zelensky “menjejali percakapannya dengan daftar tuntutan yang panjang,” tulis Foer.
Tulisan di buku itu juga menambahkan kalau NATO telah menjadi topik yang sangat kontroversial bagi kedua presiden tersebut.
Zelensky pada awalnya meminta negaranya diterima di blok tersebut, namun Biden menolak gagasan tersebut, dengan alasan kurangnya dukungan di antara anggota NATO.
Tanggapan tersebut dilaporkan justru mendorong Zelensky untuk mengecam dan menyatakan organisasi pimpinan AS itu sudah ketinggalan zaman.
“Setelah memohon untuk bergabung dengan NATO, dia (Zelensky) mulai berceramah bahwa organisasi tersebut, pada kenyataannya, adalah peninggalan bersejarah yang semakin memudar. Dia mengatakan kepada Biden bahwa Prancis dan Jerman akan keluar dari NATO,” tulis Foer.
“Itu adalah analisis yang tidak masuk akal dan kontradiksi yang mencolok. Dan itu membuat Biden kesal.”
Ambisi Kiev untuk segera bergabung dengan NATO telah membebani hubungan Ukraina dengan negara-negara pendukungnya di Barat selama beberapa waktu.
Kekisruhan terbaru terjadi pada KTT NATO di Vilnius pada Juli lalu, ketika Zelensky mengecam blok tersebut karena “keragu-raguannya,” dan menyebut kurangnya peta jalan menuju aksesi “belum pernah terjadi sebelumnya dan tidak masuk akal.”
Komentarnya dilaporkan membuat marah Washington.
Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace juga mengatakan dia ingin melihat “rasa terima kasih” dari Kiev atas apa yang telah dilakukan negara-negara Barat untuk hal ini.
Dengan kata lain, Amerika dan sekutunya diduga menilai Ukraina justru tidak tahu berterima kasih atas bantuan militer yang telah diterima.
(oln/TG/RT/*)
Konflik Rusia Vs Ukraina
| Baltik Siaga Perang, Pesawat Pengebom Rusia Terbang 1.000 Km Per Jam Serang Target di Dekat NATO | 
|---|
| China Tak Kebal Peluru AS dan Barat, Kini Ogah Jor-joran Ekspor Mesin Komponen Rudal ke Rusia | 
|---|
| 450 Drone, 30 Rudal Rusia Guyur Ukraina, Zelensky: Kami Tak Butuh Pencitraan AS dan NATO | 
|---|
| Putin Ngaku Rudal Rusia Jatuhkan Azerbaijan Airlines, Minta Maaf dan Janji Beri Kompensasi | 
|---|
| Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.325, Zelenskyy Ingin Trump Raih Nobel Perdamaian | 
|---|
 
							 
							 
							 
			 
				
			 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
	
						        	 
	
						        	 
	
						        	 
	
						        	 
	
						        	 
											 
											 
											 
											 
											
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.