Sabtu, 23 Agustus 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Helikopter Ka-52 Alligator Rusia Rontok Kena Manpads RBS-70 Ukraina, Dari 100 Kini Tinggal 25 Unit

Helikopter Ka-52 'Alligator' yang punya reputasi menakutkan itu mulai ditarik dari medan pertempuran lantaran Ukraina kini pandai menghancurkannya

en.defence-ua.com
Peluncuran RBS-70. Manpads buatan Swedia ini dinilai efektif melawan helikopter tempur Ka-52 Alligator Rusia di medan perang melawan Ukraina. 

Helikopter Tempur Ka-52 Alligator Rusia Rontok Kena MANPADS RBS-70 Ukraina, Dari 100 Kini Tinggal 25 Unit

TRIBUNNEWS.COM - Analis perang, Institute for the Study of War (ISW), sebuah lembaga pemikir berbasis di Washington yang memantau perang dengan cermat melaporkan Rusia mengurangi penggunaan helikopter serang Ka-52 dalam menghadapi serangan balasan Ukraina.

Helikopter Ka-52 'Alligator' yang punya reputasi menakutkan itu mulai ditarik dari medan pertempuran lantaran tentara Ukraina kini pandai menghancurkannya.

"Ukraina menjadi lebih baik dalam menghancurkan helikopter serang Ka-52 Rusia yang mengganggu serangan balasannya," kata ulasan ISW.

Baca juga: Rusia Rekrut Napi Jadi Umpan Peluru, Putin: Mereka yang Tewas di Ukraina Tebus Kesalahan Sepenuhnya

Institut Studi Perang yang punya kredibilitas tinggi itu mengatakan Rusia telah mengurangi penggunaan peralatan penerbangan ketika melawan serangan balasan Ukraina di selatan dan timur negara itu.

Selama ini, pesawat Rusia yang berperan paling penting dalam melawan serangan Ukraina adalah helikopter Ka-52.

Helikopter ini, yang dijuluki "Burung Hering Putin" oleh media Ukraina, diyakini sebagai salah satu helikopter serang paling efektif di dunia.

Intelijen militer Inggris mengatakan helikopter tersebut adalah “salah satu sistem senjata Rusia yang paling berpengaruh” di garis depan.

Namun, belakangan Rusia seolah enggan sering-sering mengirimkan helikopter itu untuk menyisir pasukan Ukraina yang bergerak maju, lantaran sering kena tembak.

“Pasukan Ukraina tampaknya telah meningkatkan kemampuan mereka untuk menjatuhkan helikopter Ka-52 Rusia pada pertengahan Agustus 2023, dan komando Rusia mungkin telah mengurangi penggunaan penerbangan di Oblast Zaporizhzhia barat karena kekhawatiran akan hilangnya penerbangan (helikopter) dan pilot,” kata ISW.

ISW menggarisbawahi, Rusia malah melakukan lebih banyak serangan udara di bagian lain garis depan, termasuk Kherson dan Luhansk, dalam upaya untuk mengimbangi pasukan Rusia yang terdesak di wilayah tersebut.

Helikopter militer Kamov Ka-52 Alligator ikut serta dalam kompetisi penerbangan militer di wilayah Krasnodar Rusia pada 28 Maret 2019. Tentara yang bertempur dengan Brigade ke-47 Ukraina dilaporkan menghancurkan salah satu helikopter serang pengintai Moskow di dekat Robotyne, di wilayah Zaporizhzhia Ukraina.
Helikopter militer Kamov Ka-52 Alligator ikut serta dalam kompetisi penerbangan militer di wilayah Krasnodar Rusia pada 28 Maret 2019. Tentara yang bertempur dengan Brigade ke-47 Ukraina dilaporkan menghancurkan salah satu helikopter serang pengintai Moskow di dekat Robotyne, di wilayah Zaporizhzhia Ukraina. (VITALY TIMKIV/AFP VIA GETTY IMAGES)

Ketangguhan Ka-52 Ambruk Dihajar MANPADS RBS 70

Helikopter Ka-52 diketahui sangat memiliki kemampuan bermanuver, dilengkapi dengan baju besi tebal, dan memiliki roket penghancur tank dengan jangkauan sekitar 9 mil.

Gian Gentile, seorang analis di RAND Corporation, dilansir Insider mengatakan, helikopter jenis ini memungkinkan Rusia menghentikan tank Ukraina ketika berada sangat jauh sehingga sistem pertahanan udara Ukraina tidak dapat membalas.

ISW tidak merinci bagaimana Ukraina bisa menembak jatuh lebih banyak helikopter tersebut, namun Nico Lange, pakar Ukraina di Konferensi Keamanan Munich, mengatakan kepada The Economist pada bulan Agustus bahwa Ukraina berhasil menembak jatuh helikopter tersebut “piece by piece (sepotong demi sepotong),” sehingga meningkatkan serangan balasannya.

Dia mengatakan, Rusia memiliki sekitar 100 helikopter pada awal perang, kini jumlahnya diprediksi menyusut hingga hanya 25 unit.

Defense Express melaporkan pada bulan Agustus bahwa peluncur rudal portable yang dikenakan di bahu buatan Swedia terbukti efektif menyerang helikopter jenis tersebut.

Senjata bopong yang dimaksud adalah RBS 70 MANPADS.

Manpads  RBS 70
Manpads RBS 70 (militarytoday)

Robotsystem 70 atau RBS 70 adalah man-portable air-defense system (MANPADS) atau sistem pertahanan udara portabel manusia.

Persenjataan ini adalah sistem pertahanan udara berbasis darat (Ground-Based Air Defence/GBAD) yang dirancang dan diproduksi oleh perusahaan pertahanan Swedia , Bofors Defense (sekarang Saab Bofors Dynamics).

RBS 70 dirancang untuk peperangan anti-pesawat di semua zona iklim dan dengan sedikit atau tanpa dukungan dari pasukan lain.

Pelontar roket mobile ini banyak digunakan oleh pasukan infanteri dan terjun payung, untuk menghadapi serangan pesawat dan helikopter musuh.

RBS 70 dikembangkan untuk pertahanan udara Swedia dengan sistem rudal permukaan ke udara (Surface-to-Air Missile/SAM) jarak pendek yang murah, mudah digunakan, dan efektif.

Keunikan RBS 70 adalah senjata pertama dari jenis ini yang menggunakan panduan sinar laser, karena biasanya sistem MANPADS menggunakan panduan homing inframerah.

RBS 70 dilengkapi dengan pembidik Generasi Baru (New Generation/NG) sehingga meningkatkan akurasi dan kemampuan rudal Bolide.

Pembidik generasi baru ini mampu mengurangi kebisingan pelacakan melalui penerapan fungsi pelacak otomatis.

RBS 70 dasar terdiri dari rudal dalam wadah peluncuran, tempat penembakan tripod dan pemandangan optik, berbobot 87 kg. Rudal RBS 70 memiliki panjang 132 cm tanpa booster, diameter 10,6 cm, fin span 32 cm, dan berat 15 kg.

Incar Melitopol 

Ukraina berusaha menerobos pertahanan tangguh Rusia di Oblast Zaporizhzhia selatan dan kemudian maju menuju kota Melitopol yang penting dan strategis.

Meskipun ada kemajuan yang dicapai Ukraina baru-baru ini, Rusia sejauh ini menghalangi Ukraina untuk membuat terobosan yang menentukan. ISW mengatakan peningkatan kemampuan Ukraina melawan Ka-52 tidak secara serius melemahkan pertahanan Rusia.

“Pasukan Rusia tampaknya telah meningkatkan penggunaan drone untuk menyerang pasukan Ukraina yang maju, dan unit artileri Rusia terus memainkan peran penting dalam menangkis serangan Ukraina,” kata ISW.

(oln/isw/BI/*)

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan