Senin, 10 November 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Pemimpin Hizbullah, Hamas, dan Jihad Islam Bertemu, Diskusikan Jalan Menuju Kemenangan Lawan Israel

Tiga pemimpin kelompok militan bertemu: Hizbullah, Hamas, dan Jihad Islam Palestina membahas rencana kemenangan terhadap Israel.

HEZBOLLAH'S MEDIA OFFICE / AFP
Sekretaris jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah (kanan) bertemu dengan sekretaris jenderal gerakan Jihad Islam Palestina Ziad al-Nakhala (kiri ke-2) dan wakil kepala urusan politik gerakan Hamas Saleh al-Arouri (kiri) di lokasi yang dirahasiakan di Lebanon. 

Hizbullah adalah organisasi Lebanon.

Hamas adalah kelompok Palestina yang dibentuk di Gaza pada tahun 1987 setelah dimulainya Intifada pertama, sebuah pemberontakan melawan pendudukan Israel di wilayah Palestina.

Hamas secara politik menguasai Jalur Gaza setelah memenangkan pemilu pada tahun 2006.

Setelah serangan Hamas terhadap Israel pada hari Sabtu (7/10/2023) lalu, Hizbullah mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa mereka memantau situasi dengan cermat dan melakukan kontak langsung dengan kepemimpinan perlawanan Palestina.

Warga Palestina mengamati puing-puing bangunan yang runtuh setelah serangan Israel, di Khan Yunis di Jalur Gaza selatan pada 14 Oktober 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas.
Warga Palestina mengamati puing-puing bangunan yang runtuh setelah serangan Israel, di Khan Yunis di Jalur Gaza selatan pada 14 Oktober 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas. (MAHMUD HAMS / AFP)

Baca juga: Gaza: Serangan terhadap konvoi kendaraan warga yang mengungsi, 70 orang dilaporkan tewas - Apa yang perlu Anda ketahui

Pemimpin Hizbullah dan Hamas juga pernah bertemu pada tahun 2020 untuk membahas normalisasi hubungan antara Israel dan negara-negara Arab.

Bagaimana dengan Jihad Islam Palestina?

Palestinian Islamic Jihad (PIJ) atau Jihad Islam Palestina didirikan pada tahun 1981 oleh mahasiswa Palestina di Mesir dengan tujuan mendirikan negara Palestina di Tepi Barat yang diduduki, Gaza, dan wilayah lain yang sekarang dikuasai Israel.

Jihad Islam Palestina adalah kelompok yang lebih kecil dan kalah jumlah dari kelompok Hamas yang berkuasa di Jalur Gaza.

“Meskipun kelompoknya kecil, Jihad Islam Palestina sangat efisien dan terorganisir. Ada tatanan yang kuat di dalam partai itu sendiri,” kata Ibrahim Fraihat dari Institut Doha.

“Meskipun ukurannya kecil, mereka telah berpartisipasi dalam semua konfrontasi dengan Israel.”

Baik Hamas, yang telah berperang lima kali dengan Israel sejak 2009, maupun PIJ terdaftar sebagai “organisasi teroris” oleh Barat.

Keduanya mendapatkan dana dan senjata dari Iran.

Berbeda dengan Hamas, Jihad Islam Palestina menolak mengikuti pemilu dan tampaknya tidak memiliki ambisi untuk membentuk pemerintahan di Gaza atau Tepi Barat.

Iran memasok Jihad Islam Palestina dengan pelatihan, keahlian dan uang, namun sebagian besar senjata kelompok tersebut diproduksi secara lokal.

Meskipun basisnya di Gaza, Jihad Islam Palestina juga mempunyai kepemimpinan di Lebanon dan Suriah, di mana mereka menjalin hubungan dekat dengan para pejabat Iran.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved